Jakarta - Satu lagi ajang kecantikan digelar di Indonesia melalui pemilihan Miss Tourism Indonesia (MTI). Rencananya, ajang kecantikan yang mengusung pengetahuan dan kebudayaan akan pariwisata Indonesia ini berlangsung 5 Juli 2008. Miss Tourism yang terpilih akan diutus mewakili Indonesia ke ajang Miss Tourism International.
Pimpinan Yayasan El Jhon Indonesia Jhonnie Sugiarto mengatakan, ajang Miss Tourism Indonesia lebih menekankan pengetahuan finalis pada kebudayaan Indonesia. Para finalis harus menguasai budaya dan pariwisata Indonesia, sehingga ketika mengikuti ajang internasional seorang MTI mampu mempromosikan kelebihan pariwisata dalam negeri.
"Tujuan dari kontes ini yakni membawa kebudayaan Indonesia ke dunia internasional. MTI diselenggarakan untuk menonjolkan kebudayaan Indonesia serta menggali budaya lain yang belum banyak diketahui oleh publik," ujar Jhonnie dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/3).
Penyelenggaraan MTI 2008 bertujuan menjadikan kebudayaan Indonesia sebagai ujung tombak dan daya tarik pariwisata internasional. Untuk itu, finalis yang ikut ajang kecantikan ini harus memenuhi kriteria 3B plus hospitable. Tiga B yang dimaksud masih konsisten pada beauty (kecantikan), behavior (tingkah laku/sikap), dan brain (kecerdasan).
Netty Kalalo seorang juri dalam ajang MTI mengatakan, hospitable diperlukan sebagai jaminan bahwa seorang Miss Tourism pandai membawa diri. Unsur hospitable sangat diperlukan ketika nantinya MTI maju dalam ajang internasional. Jadi, tidak ada istilah Miss Tourism pemalu atau tidak bisa bergaul di ajang internasional.
"Tidak hanya cantik, pintar, dan berwawasan luas. Seorang MTI juga harus pandai membawa diri, mengingat tugas mereka nantinya mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia," kata Netty.
Selain itu, menurut Jhonnie, kelebihan ajang MTI dibandingkan dengan ajang kecantikan lainnya yakni terletak pada penekanan pengetahuan kebudayaan dan pariwisata. Ajang kecantikan lainnya, seperti Miss Indonesia ataupun Putri Indonesia dinilai tidak mampu menjual kebudayaan dan sektor pariwisata Indonesia, sehingga tak heran bila gaung perkembangan pariwisata Indonesia tidak maksimal.
Jaringan yang ditembus oleh ajang kecantikan yang telah berlangsung di Indonesia juga berbeda-beda. Sebut saja ajang Miss Indonesia yang memiliki jaringan langsung ke Miss World, Putri Indonesia dengan Miss Universe, dan MTI dengan Miss Tourism Internasional.
Rencananya, dari satu provinsi akan dipilih satu finalis yang mewakili budaya dan sektor pariwisata daerah tersebut. Tidak ada batasan dari pihak panitia dalam pendaftaran MTI 2008. Sampai pendaftaran yang dilakukan melalui situs ditutup pada Mei mendatang, semua wanita Indonesia dengan maksimal tinggi 167 centimeter dan berwawasan luas akan pariwisata bebas mendaftar.
Terkait dengan visi pemerintah dalam Visit Indonesia Year 2008, Jhonnie mengatakan MTI merupakan salah satu cara untuk menarik minat turis mancanegara datang ke Indonesia. Sebab tidak bisa dipungkiri di mata dunia Indonesia masih termasuk negara yang masuk dalam jajaran travel warning.
"Pendekatan yang kami pakai melalui individu ke individu, bukan pemerintah ke pemerintah yang sarat dengan politik. Miss Tourism Indonesia nantinya akan menceritakan kondisi pariwisata dan kelebihan Indonesia ke mata dunia," ujarnya.
Sumber: www.suarapembaruan.com (29 Maret 2008)