Tanjungpinang - Anggota DPRD Kepri yang juga Ketua PHRI Tanjungpinang Rudy Chua meminta agar keberadaan badan pengembangan Pulau Penyengat lebih dioptimalkan lagi. Pasalnya, sejauh ini belum terdengar upaya gencar lembaga tersebut mempromosikan pulau kelahiran maestro gurindam 12, Raja Ali Haji.
Padahal, sebagai pariwisata Bumi Gurindam, bahkan Kepri, keberadaan Pulau Penyengat sebagai tujuan wisata sejarah dan ziarah diyakini berpotensi mendongkrak sumber pendapatan asli daerah (PAD) Tanjungpinang. “Dilahirkannya lembaga itu, salah satu tujuannya agar pengelolaan Pulau Penyengat sebagai aset pariwisata dan ekonomi bisa lebih maksimal,” ungkap Rudy, Jumat (21/3).
Karena potensi itu, bahkan beberapa waktu lalu sempat terlontar agar keberadaan pulau itu dipayungi dengan peraturan daerah guna mendorong keberadaannya menjadi sumber PAD. “Kalau perlu dibuatkan Perda yang mengatur pengelolaannya, sehingga keberadaannya bisa dikelola secara lebih maksimal, dengan menggelar sejumlah kegiatan secara teratur di pulau itu,” ungkap Edward Mandala, pengajar Stispol Raja Haji beberapa waktu lalu.
Kendati dimungkinkan usulan itu, namun Rudy menganggap usulan itu tidak terlalu signifikan. Terpenting lanjut dia, dioptimalkan lembaga yang ada dengan dukungan promosi yang gencar. “Selama ini promosi yang ada belum maksimal akibat terbatasnya dana yang tersedia. Pemerintah perlu memikirkan hal tersebut,” terangnya. Promosi kata dia, juga tidak hanya melalui promosi saja, namun pemerintah juga bisa melakukannya dengan memperbaiki infrastruktur dan fasilitas penunjang pariwisata yang ada, semisal pelabuhan.
Sumber: www.tribunbatam.co.id (26 Maret 2008)