Potensi Wisata Kabupaten Siak, Riau

Siak - Tiap daerah tentu memiliki ciri khas. Begitupun Kabupaten Siak, Propinsi Riau. Kabupaten yang relatif masih baru ini memiliki banyak potensi wisata yang mampu menarik perhatian wisatawan domestik dari Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Utara dan Kepulauan Riau.

"Salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi, yaitu Istana Hasyeriah Hasymiah yang terletak di Kota Siak Inderapura sebagai Ibukota Kabupaten Siak," kata Amin Budyadi, Asisten Tata Praja Setda Siak, Jumat (7/3), saat melakukan kunjungan ke Yogya dalam rangka promosi wisata.

Kecuali itu, Siak juga memiliki jembatan megah Tengku Agung Sultanah Latifah yang membelah sungai Siak di Kota Siak Sri Inderapura dan potensi Taman Nasional Zamrud yang dideklarasikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 Agustus 2007.

Jembatan tersebut tingginya 23 meter di atas permukaan air pasang tertinggi dengan panjang 15.000 meter, lebar 17 meter. Uniknya, di atas kedua tiang jembatan tersebut mempunyai ruang untuk melihat pemandangan dan restoran dengan kapasitas 30 kursi. Di ruang itu pula terdapat diorama yang menggambarkan sejarah Siak sejak jaman kesultanan hingga saat ini.

"Untuk mencapai tempat itu pengunjung menggunakan lift khusus setinggi 73 meter yang tumpuannya hanya berada di satu sisi. Konon lift tersebut hanya ada di Siak dan di Menara Eifel, Paris," katanya. Tapi bedanya jika di Menara Eifel berhenti pada setiap lekukan bangunan, sementara lift di Jembatan Tengku Agung bisa lancar menuju puncak.

Ide jembatan ini murni dari Bupati Siak H Arwin AS SH yang keseluruhannya dikerjakan oleh putra-putri Indonesia.

Taman Nasional Tak kalah menarik adalah Taman Nasional Zamrud. "Ini merupakan satu-satunya Taman Nasional di Indonesia yang dideklarasikan langsung oleh Presiden RI," kata Amin. Kenapa demikian? Karena Taman Nasional tersebut merupakan potret dari hutan hujan tropis dataran rendah.

Areal Taman Nasional tersebut seluas 38.500 hektar yang punya potensi dua danau (tasik), salah satunya merupakan danau rawa gambut terluas di Sumatera. Untuk menuju kawasan Taman Nasional melalui jalan yang khusus dibuat oleh PT CPI. Jalan ini dalam proses pembuatannya dilapisi dengan permadani (karpet), karena area yang dilalui jalan tersebut merupakan rawa gambut yang dalam.

Di kawasan taman nasional ini pula terdapat potensi flora yang didominir kelompok meranti, rengas, ranin, pinang merah dan balang. Sedangkan untuk potensi fauna terdapat harimau Sumatera yang punya ciri khas warna belangnya lebih terang. Di samping itu ada beruang madu, tapir dan rusa. Potensi fauna di danau antara lain jenis ikan arwana, buaya air tawar.

Masih banyak potensi yang bisa dinikmati di Kabupaten Siak. Bukan hanya objek wisata alam, tapi juga sejarah. Karena di kabupaten tersebut memiliki Istana Siak (Istana Hasyeriah Hasymiah). Juga makam Sultan Siak ke-12, yaitu Sultan Syarif Kasim yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Untuk menuju Kota Siak Sri Inderapura tidaklah sulit. Dari Kota Pekanbaru bisa dijangkau melalui jalan darat dengan jarak tempuh 125 Km dalam waktu 2,5 jam. Bisa juga menggunakan transportasi air melalui sungai Siak yang merupakan salah satu sungai terdalam di Indonesia dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.

Sumber: www.kr.co.id (13 Maret 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts