VIY Kurang Mendapat Perhatian Pemda Sulsel

Makassar - Upaya menyukseskan Visit Indonesia Year (VIY) 2008 di Sulawesi Selatan (Sulsel) kurang mendapat perhatian pemerintah daerah karena sebagian besar Pemda lebih fokus pada urusan politik terkait dengan pelaksanaan Pilkada.

"VIY di Sulsel gaungnya sangat kurang, padahal ini adalah momen penting untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke daerah ini," kata Anggiat Sinaga, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Makassar yang juga Manager Hotel Clarion di Makassar.

Menurut dia, Pemprov Sulsel dan kabupaten/kota khususnya Pemkot di Makassar tidak terlihat serius menggarap program VIY termasuk menyukseskan Tourism Indonesia Mart dan Expo (TIME) yang akan digelar Oktober 2008 di makassar.

Salah satu buktinya, sampai saat ini di sepanjang jalan protokol di Makassar sebagai ibu kota provinsi, tidak ditemukan baliho atau spanduk yang merupakan promo TIME dan VIY.

"Yang ramai hanya baliho, spanduk dan pamflet calon-calon yang ingin bertarung pada Pilkada Kota Makassar yang akan digelar 28 Oktober 2008 mendatang," ujarnya.

Anggiat mengaku prihatin dengan kondisi ini padahal wisman sudah mulai bergairah untuk berkunjung ke obyek-obyek wisata di daerah ini, khususnya Tana Toraja, meskipun penerbangan langsuyng dari luar negeri belum ada.

Terkait dengan kondisi tersebut, Anggiat dan Ilham Aliem Bahri, Ketua Perhimpunan Objek Wisata Republik Indonesia (PUTRI) Sulsel berharap agar pemerintah daerah juga memperhatikan VIY yang menjadi program nasional ini.

"Kalau persoalan pendaaan yang terbentur pada APBD, hendaknya itu jangan menjadi alasan namun bagaimana pemerintah setempat mampu menggerakkan potensi yang ada dengan merangkul pengusaha, masyarakat dan seluruh stakeholder yang ada," kata Ilham.

Keseriusan pemerintah daerah maupun nasional, lanjut Anggiat, masih sebatas simbolisasi. Terbukti memang sudah ada pengecatan pesawat dengan logo VIY, namun tindakan di lapangan belum ada yang betul-betul nyata untuk menyukseskan program tersebut.

"Pemerintah daerah dan pusat harus berani promosi habis-habisan dengan mengerahkan potensi yang ada. Jangan tiba masa tiba akal," katanya.

Sumber: www.mediaindonesia.com (17 April 2008)

Related Posts:

-