Wisata Laut Indonesia

Jakarta - Suka menyelam? Anda beruntung berada di Indonesia. Negara ini kaya akan keindahan alam termasuk wisata bawah laut. Pameran internasional Selam, Wisata Petualangan Bahari, dan Olahraga Air, di Hall A Jakarta Convention Center, baru saja berakhir tanggal 30 Maret lalu.

Hebatnya, dari pameran tersebut terungkap fakta bahwa masyarakat Indonesia makin menggemari olahraga selam. Selain itu, yang paling penting, pameran ini semakin menunjukkan Indonesia adalah negara yang kaya akan wisata bawah laut. Indonesia mempunyai ”Bunaken-Bunaken” lain yang bisa dibanggakan.

Contohnya, di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, ada wisata air Iboih, yang ada di Pulau Weh. Lalu, Sang Hyang di Anyer hingga kawasan Pulau Seribu. Di bagian Timur, ada Raja Ampat dan Kabupaten Biak di Papua Barat. Bagi pencinta olahraga air dan traveling, pameran ini memang bagaikan oase di tengah padang pasir yang tandus.

Sebab, mereka berkesempatan ”mengintip” informasi lebih lengkap mengenai tempat-tempat wisata yang unik dan eksotis di seluruh penjuru Tanah Air, sebagai alternatif tempat menyelam. Yildes, 41, wanita yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai swasta ini mengaku hampir telah mengunjungi seluruh objek wisata laut yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.

Namun, ada beberapa lokasi wisata yang menarik tapi belum sempat ia kunjungi lantaran tidak memiliki informasi memadai. ”Seperti Pulau Komodo, tempatnya bagus untuk diving, masalahnya saya enggak tahu sarana transportasinya. Di pameran ini, saya jadi tahu harus naik apa dan servis apa yang diberikan pada turis lengkap dengan penginapannya,” ujar wanita yang tinggal di daerah Cirendeu ini.

Syariif Pontoh, 23, bahkan sengaja datang dari Bandung untuk mengunjungi pameran tersebut. Dia datang bersama saudara-saudaranya yang memiliki hobi menyelam. ”Saya mengetahui acara ini dari UKM kampus karena saya hobi diving, saya rela ke Jakarta untuk melihat pameran ini. Untuk lihat lokasi mana saja yang bisa kami datangi,” sebut mahasiswa ITB jurusan matematika ini.

Sementara itu, menurut President Director Creative Networking selaku event organizer Deep Indonesia Dharmawan Sutanto, pameran ini bermaksud mempromosikan industri wisata bahari khususnya wisata selam. ”Di samping itu, kami mengajak masyarakat agar lebih mencintai laut dan meningkatkan kesadaran atas pemeliharaan lingkungan hidup, terutama kelautan,” paparnya.

Lebih lanjut Dharmawan mengatakan, jumlah peminat menyelam memang sangat tinggi. Salah satu indikatornya adalah tingginya angka penjualan peralatan menyelam di pameran. Yildes contohnya, selain mencari informasi lokasi-lokasi wisata, ibu rumah tangga ini juga memanfaatkan pameran untuk hunting berbagai macam peralatan selam.

Dia membeli dive computer, sarung tangan, wetsuit, dan aksesori lain, sampai menghabiskan uang hampir Rp 5 juta. Kendati demikian, Yildes mengaku cukup senang mendapat barang berkualitas dengan harga sedikit miring di pameran tersebut.

Bahaya Serius bagi Terumbu Karang
Meski dilingkupi berita positif, wisata bawah air Indonesia justru tengah menghadapi bahaya serius. Saat ini, sedikitnya 85% terumbu karang tengah di ambang kerusakan.

Padahal, terumbu karang Indonesia memberikan keuntungan. Terumbu karang ini bermanfaat sebagai sumber obat-obatan dan kosmetik. Terlebih lagi banyak obat-obatan khusus kanker yang menggunakan bahan baku terumbu karang. Rupanya hal ini menggelitik duta WWF Nadine Chandrawinata untuk tidak tinggal diam.

Nadine mempunyai cara unik agar orang melirik pariwisata satu ini sekaligus menjaga ekosistem bawah laut. Penggemar olahraga laut ini melakukan pemotretan dengan berbagai busana dari dress hingga kebaya di bawah laut. ”Aku pikir kalau hanya memajang poster bergambar biota laut rasanya kurang menarik, tapi kalau ada modelnya mungkin orang akan lebih tertarik melihat poster itu dan ikut menjaga kelestarian kelautan,” ungkap Nadine yang menyukai laut sejak kecil ini.

Pemotretan yang bertempat di Bunaken, Manado, serta Tulamben, Bali ini memakan waktu hingga empat bulan. Hasil foto-foto tersebut dipublikasikan dalam buku berjudul Labour of Love, yang memajang 100 foto Nadine dalam berbagai pose. Ada pose yang sangat menarik di mana dirinya berdiri menempel dengan batu karang. (sri noviarni/MG-18)

Sumber: www.seputar-indonesia.com (1 April 2008)

Related Posts:

-