Semarang Sambut Ramadhan dengan Dugderan

Semarang, Jateng - Pemerintah Kota Semarang tahun ini kembali menyambut bulan Ramadhan dengan karnaval budaya Dugderan pada Minggu (7/6) dan Senin (8/7).

"Dugderan tahun ini digelar dua hari, yakni Minggu untuk karnaval anak dan peserta umum dilaksanakan Senin," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Nurjanah, di Semarang, Rabu.

Karnaval anak pada hari Minggu yang bertepatan dengan "car free day" akan dilaksanakan di Lapangan Simpanglima dimulai pukul 06.30 WIB dengan rute dari Lapangan Simpanglima, peserta berjalan menuju Jalan Pahlawan kemudian belok di Kantor Gubernur dan berakhir di SMA 1 Semarang Taman KB.

Karnaval anak akan melibatkan 8.000 siswa TK, SD/MI, SMP/MTS yang terdiri atas pasukan manggar, warak, kesenian tek-tek, kentongan, dan Bhineka Tunggal Ika.

Sementara pada Senin (8/7) kegiatan karnaval ada tiga tempat yakni di Halaman Balai Kota Semarang, Masjid Agung Semarang (Kauman), dan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang dimulai pukul 12.30 WIB hingga pukul 17.15 WIB.

Prosesi pemberangkatan karnaval di Halaman Balai Kota Semarang seluruhnya akan menggunakan Bahasa Jawa dengan iringan musik gamelan serta prajurit Ki Ageng Pandanaran.

Jumlah peserta untuk karnaval di Halaman Balai Kota Semarang ada sekitar 4.722 orang dengan jumlah pasukan sama yakni pasukan pejalan kaki, pembawa kembang manggar, pasukan warak, pasukan etnis Arab, Jawa, China, kereta kencana, bendi hias, dan mobil hias warak.

"Tahun ini ada juga pasukan dengan berpenampilan sebagai wayang orang. Bedanya dengan tahun lalu yakni tahun ini peserta tidak hanya membawa manggar tetapi juga warak mini," katanya.

Seluruh peserta karnaval pada Minggu dan Senin, tambah Nurjanah akan membawa kembang manggar dan warak ngendok sehingga masyarakat diharapkan dapat lebih mengenal ikon Kota Semarang yakni warak ngendok.

Rute pejalan kaki, kereta kencana, dan bendi hias warak akan melewati Jalan Pemuda dan berakhir di Masjid Agung Semarang (Kauman). Sementara mobil hias warak melewati Jalan Pemuda, Jalan Gajahmada, Simpanglima, Jalan Ahmad Yani, Brigjen Sudiarto, Jalan Gajah dan berakhir di MAJT.

Prosesi di Masjid Kauman berlangsung mulai pukul 14.50 WIB hingga 15.41 WIB dengan kegiatan utama penyerahan dan pembacaan sukuf halakoh, dan pemukulan Bedug diiringi dengan bom udara.

"Acara diakhiri dengan pembagian ganjelril dan air khataman Al-Quran kepada masyarakat," katanya.

Nurjanah menambahkan setelah selesai acara di Masjid Kauman, Plt Wali Kota dan rombongan menggunakan bus melanjutkan kegiatan di MAJT dengan perkiraan acara selesai pukul 17.15 WIB.

-

Arsip Blog

Recent Posts