Semarang, Jateng - Untuk kedua kalinya, Festival Jamu Internasional akan diadakan di Semarang. Perhelatan itu digelar di halaman Kantor Gubernuran Jawa Tengah, 13-15 September 2013.
Koordinator Pelaksana Festival, Puji Murjiyanto, mengatakan panitia mengundang peserta dari mancanegara seperti Jepang, Belanda, dan beberapa negara ASEAN, seperti Singapura, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Brunei. “Panitia mentarget jumlah pengunjung pameran sekitar 10 ribu orang," kata Puji, Senin, 2 September 2013.
Festival jamu tahun lalu mencapai omzet Rp 450 juta. Tahun ini, panitia mentarget transaksi naik 30 persen, dibandingkan tahun lalu.
Para peserta festival akan menyajikan berbagai jamu. Peserta dari Jepang dan Belanda misalnya, tercatat sebagai peserta dengan membuka stan kuliner dan obat herbal.
Dari dalam negeri, festival akan menampilkan berbagai produk jamu dan herbal olahan UKM, hingga jamu dan ekstrak tanaman yang diolah pabrikan, seperti perusahaan jamu Nyonya Meneer, Sidomuncul, Si Nona, dan Borobudur.
Puji menyatakan, peserta festival jamu harus memiliki syarat produk telah mendapatkan registrasi di badan pengawasan obat dan makanan (BPOM), serta Dinas Kesehatan. Syarat itu sangat penting, karena tidak semua produk jamu dan herbal yang dipasarkan berkualitas dengan standar BPOM dan Dinas Kesehatan.
Puji berharap, dengan adanya festival itu, bisa melestarikan budaya dan tradisi nusantara. "Agar produk-produk jamu tidak di klaim negara lain," katanya.
Sumber: http://www.tempo.co