Sawahlunto, Sumbar - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Sawahlunto menjadikan sejarah dan budaya Sawahlunto sebagai materi muatan lokal yang dijarakan pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Penerapannya sudah dimulai semenjak awal berjalannya tahun ajaran baru 2015/2016, dengan tujuan para generasi muda di kota ini lebih mengenal sejarah dan budaya lokal daerahnya sendiri,” sebut Kepala Disdikpora Sawahlunto, Marwan, Rabu (31/8).
Untuk mendukung materi ajarnya, pihaknya telah melengkapi bahan ajar berupa kumpulan dari semua sejarah daerah ini, kuliner termasuk rangkuman seni dan budaya kerarifan lokal masyarakat multi etnis Kota Arang Sawahlunto. Dalam pengembangannya tidak sekedar menitikberatkan pada sisi teori dari sejarah atau budaya itu sendiri, namun lebih menititikberatkan kepada menimbulkan minat dan kecintaan untuk lebih kenal terhadap sejarah dan budaya, sehingga dalam diri mereka akan muncul rasa memiliki dan mau menjaga apa yang telah diwariskan oleh para pendahulu atau nenek moyang kita.
“Kita ingin dari ilmu yang didapat menjadi bekal mereka dalam menjaga dan melestarikan apa yang telah menjadi sejarah dan budaya masyarakat, bahkan untuk bisa mempromosikan dalam menunjang kota ini sebagai destinasi wisata,” ucap Marwan.
Masuknya sejarah dan budaya Sawahlunto dalam kurikulum muatan lokal mendapat apresiasi dan dukungan dari Lembaga Kerapata Adat Alam Minangkabau (LKAAM), yang dinilai akan mengembalikan rasa kecintaan generasi muda yang ada untuk menghargai sejarah dan memelihara budaya yang dimiliki.
Ketua LKAAM Sawahlunto Adi Muaris Khatib Kayo menilai, dengan adanya pembelajaran itu akan memancing minat dan keingintahuan generasi muda itu untuk lebih mengenal sejarah dan budaya Sawahlunto. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap Sawahlunto, Kota Warisan Nusantara dan Kota Warisan Dunia yang diakui Unesco.
“Dengan itu dapat menggugah minat generasi muda terhadap sejarah dan budaya, dan akan lahir generasi muda yang berbudaya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan budayanya,” ujarnya mengutip perkataan Bung Karno.
Sumber: http://harianhaluan.com