Tanjungpandan - Kabupaten Belitung menuju pariwisata internasional. Tiga kawasan akan menjadi tujuan pariwisata adalah Pantai Tanjungtinggi, Tanjungkelayang dan Tanjungbinga, termasuk pulau-pulau kecil di sekitarnya seperti Pulau Babi, Pulau Burung dan Pulau Lengkuas.
Sejumlah rencana pun sudah disiapkan untuk menata kawasan ini. Kawasan Tanjungbinga, termasuk Pulau Lengkuas, Pulau Babi dan Pulau Burung disebut sebagai zona wisata konservasi, Pantai Tanjungkelayang sebagai zona peralihan dan Pantai Tanjungtinggi sebagai zona wisata aktif.
Sementara konsep kegiatan alam di kawasan wisata antara lain snorkeling dan diving, kayaking, game fishing, lake/swamp canoeing, cycling dan horseback riding. Disiapkan juga responsible eco concept seperti coral reef conservation, sea turtle rehabilitation, swamp/lake water treatment, organic nursery/plantation dan biawak conservation.
Sedangkan tahapan pengembangan pariwisata akan dilakukan secara bertahap. Januari-Februari 2010 pembentukan konsorsium Billiton TDC. Juni 2010 akan ada Garuda Landing, peletakan batu pertama di kawasan Billiton TDC yaitu Aerowisata Group, Dharmawangsa Group dan Art Gallery/Cafe. Pada saat itu juga diharapkan lahir keppres/SK Menteri yang menetapkan Belitung sebagai destinasi pariwisata dan kawasan konservasi laut, serta kerjasama Pulau Lengkuas dengan kabupaten.
Pada Desember 2011 diharapkan grand opening hotel yaitu hotel resort AWS, hotel resort DWS, Pulau Lengkuas, Art/culture gallery serta penerbangan internasional ke Belitung. Pada 2014, Billiton awarded as a world eco-island tourism destination.
Bupati Belitung H Darmansyah Husein mengatakan, investor yang akan berinvestasi dalam bidang pariwisata di Kabupaten Belitung antara lain Aerowisata dan Darmawangsa. Meski demikian masih ada invetor lainnya yang berencana menanamkan modal, hanya saja bupati masih merahasiakan nama investor tersebut.
“Investor tersebut memiliki reputasi besar dan finansial yang kuat. Saya belum mau menyebutkan, takutnya nantinya dia berinvestasi pakai nama yang lain. Alhamdulillah banyak yang mau investasi di sini. Tapi kita tidak boleh melambung tinggi, nanti terjerembab,” kata bupati ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (12/2).
Bupati menambahkan, dalam pengembangan pariwisata selain menyiapkan akomodasi seperti penginapan dengan berbagai tipe kamar, direncanakan pula dibangun kampung adat serta pembangunan lapangan golf. Seperti diketahui, pembangunan lapangan golf saat ini terhenti sejak diluncurkan beberapa waktu lalu.
Sementara itu, dalam selayang pandang potensi destinasi pariwisata Kabupaten Belitung, Kabupaten Belitung memiliki visi dalam pengembangan pariwisata yaitu menjadikan Kabupaten Belitung pada tahun 2018 sebagai tujuan wisata andalan berbasis alam pantai, dan aktivitas kebudayaan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Adapun strategi pengembangannya adalah dengan program Community-based Tourism (CBT) dengan cara melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan keputusan (bottom up). Dengan demikian, masyarakat akan memperoleh bagian pendapatan terbesar secara langsung dari kehadiran wisatawan serta membawa dampak positif terhadap pelestarian lingkungan dan budaya asli setempat.
CBT merupakan konsep ekonomi kerakyatan di sektor ril yang langsung dilaksanakan oleh masyarakat dan hasilnya pun langsung dinikmati masyarakat. Strategi lain adalah dengan penyusunan even-even pariwisata secara konsisten dan kontinyu sehingga dapat dijadikan acuan para pelaku pariwisata menjual ke berbagai pasar pariwisata, baik regional maupun mancanegara.
Sedangkan strategi pemasaran dan promosi dengan meningkatkan dan mengembangkan sistem informasi dan kualitas promosi yang efektif dan mudah, serta kemudahan wisatawan untuk memperoleh infor tentang semua produk wisata yang ada dan siap jual.
Strategi lainnya adalah dengan meningkatkan citra produk wisata agar mampu bersaing dengan daerah-daerah wisata lain yang sudah berkembang di Indonesia. Juga dengan meningkatkan peran serta biro perjalanan wisata untuk menjual produk wisata Kabupaten Belitung.
Strategi yang akan diterapkan lainnya adalah dengan meningkatkan Sadar Wisata dan memasyarakatkan Sapta Pesona di kalangan aparatur pemerintah, pengusaha dan masyarakat, agar tumbuh kegiatan wisata yang berwasawan lingkungan.
Museum Maritim
Menyinggung lokasi museum maritim nasional yang dipindahkan. Bupati mengatakan, lokasi baru ini akan terlebih dahulu dibicarakan dengan pemerintah pusat, mengingat dana pembangunan museum maritim nasional ini berasal dari pusat.
Seperti dilansir harian ini sebelumnya, semula museum maritim nasional akan dibangun di kawasan pantai Tanjungpendam. Akan tetapi karena terbatasnya lahan, akhirnya lokasi tersebut dipindahkan ke Desa Batu Itam.
Lokasi ini pun terpaksa kembali harus dibatalkan. Karena calon lokasi kedua ini ternyata masuk ke dalam kategori hutan lindung pantai. Akhirnya Pemkab Belitung pun kembali harus mencari calon lokasi pembangunan museum tersebut.
Beberapa hari lalu, Bupati Belitung H Darmansyah Husein melakukan peninjauan ke kawasan yang rencananya akan menjadi lokasi museum maritim. “Lokasinya masih dirahasiakan. Akan kita bicarakan dengan pihak pusat karena mereka yang akan mendanai. Kita akan tawarkan ke mereka. Yang jelas di kawasan wisata,” kata bupati.
Bupati memastikan lokasi yang telah mereka tunjuk ini tidak termasuk pada kawasan hutan lindung pantai. (vid/h4)
Sumber: http://www.bangkapos.com
Sejumlah rencana pun sudah disiapkan untuk menata kawasan ini. Kawasan Tanjungbinga, termasuk Pulau Lengkuas, Pulau Babi dan Pulau Burung disebut sebagai zona wisata konservasi, Pantai Tanjungkelayang sebagai zona peralihan dan Pantai Tanjungtinggi sebagai zona wisata aktif.
Sementara konsep kegiatan alam di kawasan wisata antara lain snorkeling dan diving, kayaking, game fishing, lake/swamp canoeing, cycling dan horseback riding. Disiapkan juga responsible eco concept seperti coral reef conservation, sea turtle rehabilitation, swamp/lake water treatment, organic nursery/plantation dan biawak conservation.
Sedangkan tahapan pengembangan pariwisata akan dilakukan secara bertahap. Januari-Februari 2010 pembentukan konsorsium Billiton TDC. Juni 2010 akan ada Garuda Landing, peletakan batu pertama di kawasan Billiton TDC yaitu Aerowisata Group, Dharmawangsa Group dan Art Gallery/Cafe. Pada saat itu juga diharapkan lahir keppres/SK Menteri yang menetapkan Belitung sebagai destinasi pariwisata dan kawasan konservasi laut, serta kerjasama Pulau Lengkuas dengan kabupaten.
Pada Desember 2011 diharapkan grand opening hotel yaitu hotel resort AWS, hotel resort DWS, Pulau Lengkuas, Art/culture gallery serta penerbangan internasional ke Belitung. Pada 2014, Billiton awarded as a world eco-island tourism destination.
Bupati Belitung H Darmansyah Husein mengatakan, investor yang akan berinvestasi dalam bidang pariwisata di Kabupaten Belitung antara lain Aerowisata dan Darmawangsa. Meski demikian masih ada invetor lainnya yang berencana menanamkan modal, hanya saja bupati masih merahasiakan nama investor tersebut.
“Investor tersebut memiliki reputasi besar dan finansial yang kuat. Saya belum mau menyebutkan, takutnya nantinya dia berinvestasi pakai nama yang lain. Alhamdulillah banyak yang mau investasi di sini. Tapi kita tidak boleh melambung tinggi, nanti terjerembab,” kata bupati ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (12/2).
Bupati menambahkan, dalam pengembangan pariwisata selain menyiapkan akomodasi seperti penginapan dengan berbagai tipe kamar, direncanakan pula dibangun kampung adat serta pembangunan lapangan golf. Seperti diketahui, pembangunan lapangan golf saat ini terhenti sejak diluncurkan beberapa waktu lalu.
Sementara itu, dalam selayang pandang potensi destinasi pariwisata Kabupaten Belitung, Kabupaten Belitung memiliki visi dalam pengembangan pariwisata yaitu menjadikan Kabupaten Belitung pada tahun 2018 sebagai tujuan wisata andalan berbasis alam pantai, dan aktivitas kebudayaan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Adapun strategi pengembangannya adalah dengan program Community-based Tourism (CBT) dengan cara melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan keputusan (bottom up). Dengan demikian, masyarakat akan memperoleh bagian pendapatan terbesar secara langsung dari kehadiran wisatawan serta membawa dampak positif terhadap pelestarian lingkungan dan budaya asli setempat.
CBT merupakan konsep ekonomi kerakyatan di sektor ril yang langsung dilaksanakan oleh masyarakat dan hasilnya pun langsung dinikmati masyarakat. Strategi lain adalah dengan penyusunan even-even pariwisata secara konsisten dan kontinyu sehingga dapat dijadikan acuan para pelaku pariwisata menjual ke berbagai pasar pariwisata, baik regional maupun mancanegara.
Sedangkan strategi pemasaran dan promosi dengan meningkatkan dan mengembangkan sistem informasi dan kualitas promosi yang efektif dan mudah, serta kemudahan wisatawan untuk memperoleh infor tentang semua produk wisata yang ada dan siap jual.
Strategi lainnya adalah dengan meningkatkan citra produk wisata agar mampu bersaing dengan daerah-daerah wisata lain yang sudah berkembang di Indonesia. Juga dengan meningkatkan peran serta biro perjalanan wisata untuk menjual produk wisata Kabupaten Belitung.
Strategi yang akan diterapkan lainnya adalah dengan meningkatkan Sadar Wisata dan memasyarakatkan Sapta Pesona di kalangan aparatur pemerintah, pengusaha dan masyarakat, agar tumbuh kegiatan wisata yang berwasawan lingkungan.
Museum Maritim
Menyinggung lokasi museum maritim nasional yang dipindahkan. Bupati mengatakan, lokasi baru ini akan terlebih dahulu dibicarakan dengan pemerintah pusat, mengingat dana pembangunan museum maritim nasional ini berasal dari pusat.
Seperti dilansir harian ini sebelumnya, semula museum maritim nasional akan dibangun di kawasan pantai Tanjungpendam. Akan tetapi karena terbatasnya lahan, akhirnya lokasi tersebut dipindahkan ke Desa Batu Itam.
Lokasi ini pun terpaksa kembali harus dibatalkan. Karena calon lokasi kedua ini ternyata masuk ke dalam kategori hutan lindung pantai. Akhirnya Pemkab Belitung pun kembali harus mencari calon lokasi pembangunan museum tersebut.
Beberapa hari lalu, Bupati Belitung H Darmansyah Husein melakukan peninjauan ke kawasan yang rencananya akan menjadi lokasi museum maritim. “Lokasinya masih dirahasiakan. Akan kita bicarakan dengan pihak pusat karena mereka yang akan mendanai. Kita akan tawarkan ke mereka. Yang jelas di kawasan wisata,” kata bupati.
Bupati memastikan lokasi yang telah mereka tunjuk ini tidak termasuk pada kawasan hutan lindung pantai. (vid/h4)
Sumber: http://www.bangkapos.com