Rantauprapat, Sumut - Bagi sebagian masyarakat, demokrasi khususnya Pemilukada langsung masih dipahami secara jangka pendek, padahal, demokrasi adalah momen untuk menentukan perubahan kemajuan jangka panjang.
Bupati Labuhanbatu dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD menyampaikan itu saat membuka panggung hiburan etnis Karo di lapangan Ikabina Rantauprapat, Jumat (26/11) malam yang dihadiri seribuan warga etnis Karo dan undangan. Panggung hiburan etnis itu merupakan upaya memeriahkan puncak Hari Jadi Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu ke-65 tahun 2010.
Dalam kegiatan yang dihadiri Wakil Bupati Suhari SIP, Asisten I Tata Praja Pemerintahan Drs Karlos Siahaan MSi, Kasatpol PP Popar Simanjuntak SIP itu, Bupati dr H Tigor mengungkapkan, pada Pemilukada Juni lalu, demokrasi masih dianggap hajatan biasa dan tidak mencoba memahami bahwa Pemilukada dapat membawa kemajuan dan sebaliknya membawa kemunduran.
Namun, katanya, bagi sebagian masyarakat, demokrasi Pemilukada adalah momen strategis untuk membawa perubahan menuju kemajuan Labuhanbatu untuk 5 tahun ke depan. Karena itu, Tigor-Suhari yang berhasil meraup suara hampir 54% pada Pemilukada lalu tidak akan menyia-nyiakan demokrasi. Kata Bupati tegas, Tigor-Suhari konsekwen membawa perubahan kemajuan bagi masyarakat Labuhanbatu.
“Kalau sebelum Pemilukada lalu warga Karo sembunyi-sembunyi mengulosi Tigor-Suhari, sekarang tak usah sungkan-sungkan lagi. Kami berdua sudah bisa diulosi secara terbuka karena Pemilukada telah usai,” ujar Tigor, seraya mengajak masyarakat etnis Karo dan seluruh masyarakat Labuhanbatu tidak terkotak-kotak lagi pasca Pilkada, tetapi bersatu membangun Labuhanbatu untuk lebih baik.
Berbicara tentang seni budaya Karo, Bupati mengungkapkan, menurut etnomusikologi, 4000 tahun silam, orang Karo sudah memainkan alat musik dawai, dan berarti alat musik dawai Karo adalah alat musik tertua di negeri ini. Anggapan Bupati itu disambut aplus hadirin.
Mewakili Merga Silima Labuhanbatu, Drs Ngampuni Tarigan, mengatakan, etnis Karo siap mendukung dan mengawal visi dan misi Bupati-Wakil Bupati menjadikan Labuhanbatu Mandiri 2015 menuju Labuhanbatu Sejahtera 2020.
Katanya, Bupati-Wakil Bupati kali ini adalah orang-orang berilmu, niatnya untuk membawa kemajuan daerah ini sudah sepantasnya didukung oleh etnis Karo. Keilmuan Tigor-Suhari tercermin ketika pasangan tersebut membagi-bagikan buku ilmiah kepada para pelajar saat resepsi Hari Jadi Pemkab Labuhanbatu ke-65, Oktober yang lalu.
“Sebagaimana sudah umum diketahui, Tigor-Suhari percaya bahwa kemajuan dimulai dari ilmu. Ilmu diperoleh dari rajin membaca terutama membaca buku-buku ilmiah. Karena itu kita juga harus yakin Labuhanbatu akan maju dibawah kepemimpinan Tigor-Suhari,” ujar Ngampuni, seraya mengibaratkan rumah tanpa buku seperti mata tanpa jiwa.
Panggung hiburan pagelaran budaya etnis Karo tersebut juga dihadiri Ketua TP PKK Labuhanbatu dr Hj Fitra Laila Tigor P Siregar SpTHT dan Ny Fitriyani Pohan Suhari Pane dan para undangan. (s25/q)
Sumber: http://hariansib.com