Siak, Riau - Camat Mempura, Kaharudin, menghimbau agar seluruh masyarakat desa di kecamatan yang dipimpinnya itu mendukung keberadaan kawasan ekowisata yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Siak. “Jika kawasan ekowisata sebagai salah satu tempat kunjungan wisata di Siak maka geliat perekonomian masyarakat tempatan pun dipastikan ikut meningkat,” ungkap Camat, Senin (15/6).
Camat yakin, berbagai sektor usaha yang dijalani masyarakat saat ini akan menjadi mesin besar untuk meningkatkan taraf ekonomi masing-masing jika kawasan itu berkembang. Sehingga, tujuan utama kehadiran kawasan ekowisata Mempura memiliki manfaat nyata pada perekonomian masyarakat. Menurut Kaharudin, dukungan desa pada program ini dapat diwujudkan dengan beberapa cara. Satu di antaranya yaitu, dengan mengembangkan potensi yang dimiliki tiap desa sehingga menarik orang untuk datang.
Kawasan ekowisata, menurutnya, memang dipusatkan di desa Sungai Mempura dan Kampung Tengah. Tapi keberadaannya diharapkan bermanfaat pada pengembangan perekonomian masyarakat di seluruh desa yang ada Kecamatan Mempura. Setiap desa di Kecamatan Mempura juga diharapkan memiliki spesifikasi produksi tanaman dan kerajinan rumah tangga. Sehingga tiap desa memiliki daya tarik tersendiri dalam menggaet wisatawan. “Misalnya, Desa Kampung Tengah terkenal dengan hasil perkebunan durian, maka Benteng Hilir memiliki kebun kakao,” tutur Camat.
Sementara itu, walau secara umum pengembangan kawasan berjalan lancar, Kaharudin mengakui masih ada saja kendala yang dijumpai. Salah satunya adalah kebiasaan masyarakat setempat. Masalah ini terkait dengan penataan dan kebersihan lingkungan kawasan ekowisata. Menurut Camat, pihaknya pernah membuat kegiatan yang bertujuan membina kebiasaan masyarakat agar mendukung program ini. Misalnya, dengan menumbuhkan kebiasaan hidup yang bersih, rapi dan bergotong royong.
Pemerintah juga pernah melakukan lomba pekarangan rumah bersih serta penyuluhan kebersihan. Hasilnya cukup menggembirakan karena sudah banyak masyarakat desa ini yang mengubah pola hidupnya sejalan dengan program pemerintah. Selain faktor manusia, pembangunan fisik juga mulai digalakkan untuk mendukung kelayakan kawasan, misalnya dengan membangun jalan atau saluran pengairan. (hes)
Sumber: http://www.tribunpekanbaru.com 17 Juni 2009