Dispar Kaltim Siapkan Objek Wisata Unggulan

Samarinda - Menjelang perhelatan akbar PON XVII 2008, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim bakal menyiapkan sejumlah objek wisata unggulan di tujuh kabupaten/kota, tempat dilaksanakan pertandingan. Dalam hal ini, Dispar Kaltim sudah berkoordinasi dengan Dispar di masing-masing kabupaten/kota untuk mempromosikan salah satu objek wisata unggulan di daerahnya.

"Pastinya, teman-teman di kabupaten/kota memiliki objek wisata unggulan. Misalnya, Kota Samarinda yang memiliki KRUS dan Kawasan Budaya Pampang. Begitupula, daerah lainnya seperti Balikpapan, Bontang, Kukar, Berau, Tarakan dan Kutim. Ini waktu yang tepat bagi mereka untuk promosi," ujar Firminus Kunum, Kadispar Kaltim, dijumpai di ruang kerjanya, Rabu (19/3).

Apalagi, kata Firminus, Kaltim dipercayakan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata menjadi salah satu provinsi dengan objek wisata unggulan pada program Visit Indonesia Year 2008. Pasalnya, Kaltim dinilai sangat potensi mendatangkan wisatawan baik manca maupun domestik. "Untuk Kaltim sendiri lebih ditonjolkan ekowisatanya yang bernuansa alam yang masih asli," jelasnya. Di samping itu, lanjutnya, Kaltim juga menjadi unggulan dengan objek wisata bernuansa budaya.

Menuru dia, PON mendatang merupakan peluang bagi Kaltim untuk menarik lebih banyak wisatawan. Diharapkan, para peserta PON nanti bisa menikmati beberapa objek wisata unggulan di Kaltim yang sudah disiapkan di tujuh kabupaten/kota. Meski diakuinya, pembenahan objek wisata di Kaltim belum optimal, misalnya jalan di kawasan budaya Pampang yang belum dibenahi.

Demikian pula, masalah perhubungan masih sangat sulit di sejumlah daerah, seperti kawasan Berau yang terkenal dengan wisata unggulannya yakni, Pulau Derawan. Untuk ke sana, pengunjung mesti menggunakan transportasi darat dan laut yang lumayan jauh dan rumit. "Bahkan, biaya wisata ke Pulau Derawan bisa lebih mahal daripada ongkos ke Jakarta akibat susahnya akses perhubungan. Padahal, Pulau Derawan ini menyimpan potensi wisata yang sangat menarik," ungkapnya.

Secara bertahap, kata Firminus, objek wisata di Kaltim bakal dibenahi. "Tiap tahun kami mengadakan rakor (rapat koordinasi) dengan teman-teman di kabupaten/kota terkait infrastruktur yang masih sangat terbatas. Kami meminta mereka menetapkan minimal satu objek wisata unggulan yang akan dibenahi. Biar lebih fokus terutama untuk dana. Setelah ini (objek wisata) bisa dijual baru kita benahi objek wisata yang lain," katanya.

Ia menjelaskan, pelaksanaan pembangunan kepariwisataan ini bukan hanya tanggung jawab dinas pariwisata, tapi juga beberapa dinas instansi terkait. Pada Inpres 16 tahun 2005 mengenai keterpaduan pembangunan kebudayaan dan pariwisata disebutkan bahwa pembangunan pariwisata melibatkan seluruh departemen dinas instansi sektoral termasuk PU.

"Jadi, pembenahan infrastruktur dan pembangunan fasilitas di sekitar objek wisata merupakan tugas instansi terkait, yakni PU," ucapnya. Terkait upacara buka-tutup pada pelaksanaan PON, ia menyayangkan kenapa pihaknya tidak dilibatkan.

"Tadinya kita berharap dari dinas pariwisata dimasukkan di dalam bidang seksi upacara buka-tutup. Karena di sini kita akan tampilkan budaya asli Kaltim. Nyatanya, kita tidak dilibatkan. Sehingga ada kekhawatiran pada saat penampilan buka-tutup yang bernuansa pedalaman nanti tidak sesuai dengan gaungnya. Tapi, kita tetap akan bantu jika diminta karena ini even akbar Kaltim," ucap Firminus. Untuk upacara buka-tutup ini panitia telah menyerahkan tanggung jawab kepada Dinas Kesenian Daerah (DKD) Kaltim. Sementara itu, kata Firminus, pihaknya sampai sekarang tidak tahu sejauhmana persiapan mereka. Sedangkan Dinas Pariwisata diserahi tanggung jawab untuk mengurusi masalah akomodasi dan konsumsi.

Sumber: www.tribunkaltim.com (22 Maret 2008)

Related Posts:

-

Arsip Blog