Gowa, Sulsel – Balla Lompoa atau Istana Kerajaan Gowa menorehkan satu rekor dalam Museum Rekor Indonesia (Muri) kategori pengangkatan museum pertama secara manual di Indonesia.
Penyerahan piagam Muri akan diberikan bertepatan dengan peresmian Balla Lompoa yang telah direvitalisasi hari ini. “Serangkaian peresmian wajah baru museum ini juga menjadi satu kebanggaan tersendiri karena kami meraih rekor Muri. Insya Allah, piagam Muri ini akan diserahkan langsung Direktur Muri Jaya Suprana,” kata Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gowa Rimba Alam Pangeran kemarin.
Peresmian ini ditandai dengan gelar budaya menyangkut lintas sejarah budaya Gowa, di antaranya digelar pergantian pasukan jaga museum yang mulai resmi bertugas dan seterusnya. Kawasan ini akan dijaga 30 pasukan tubarani museum secara bergantian. Rencananya peresmian dilakukan Gubernur Sulsel sekitar pukul 09.00 Wita, dan disaksikan ribuan tamu undangan. Selain Gubernur Sulsel dan pejabat-pejabat Pemprov serta DPRD Sulsel, akan hadir Dirjen Pengembangan Destinasi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI.
Setelah direvitalisasi, kondisi sekitar Balla Lompoa terlihat berubah. Lantai dasar dilapisi marmer sehingga menyerupai taman. Perbaikan tangga-tangga di halaman, kolam, dan tulisan besar yang baru saja dibangun dalam kawasan ini menerbitkan aura kebesaran kejayaan Kerajaan Gowa pada masa lalu. Apalagi posisi Balla Lompoa yang sudah terangkat setinggi 3 meter sehingga sejajar dengan Istana Tamalate yang persis berdiri di samping istana tersebut.
Maklum saja, bangunan simbol Kerajaan Gowa terakhir itu baru saja mendapat sentuhan revitalisasi dengan dana Rp23 miliar. Balla Lompoa saat ini menjadi museum budaya dan tempat penyambutan tamu-tamu penting daerah. Menurut Kabag Humas dan Protokoler Gowa Arifuddin Saeni, Pemkab Gowa merevitalisasi kawasan Balla Lompoa di atas lahan 2,6 ha.
Sumber: http://www.makassarterkini.com