Jambi dan Padang - Keseriusan para pengusaha di sektor pariwisata merupakan kunci utama menyukseskan Visit Indonesia Year 2008. Oleh karena itu, para pengusaha pariwisata di setiap daerah perlu membuat paket-paket wisata dan menjamu wisatawan secara profesional.
Hal tersebut diutarakan Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin saat bertemu dengan kalangan pengusaha pariwisata dan pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Jambi di kediamannya, Sabtu (8/3) malam. Pertemuan itu dihadiri pengurus Asosiasi Pengusaha Pariwisata (Asita) Jambi, Perhimpunan Pengusaha Hotel dan Restoran (PHRI) Jambi, dan jajaran dinas pariwisata se-Provinsi Jambi.
Menurut dia, profesionalisme pengelolaan usaha pariwisata penting agar wisatawan tidak ragu berkunjung ke daerah-daerah tujuan wisata di berbagai pelosok Tanah Air. Kurangnya minat wisatawan berkunjung ke Jambi selama ini, ujarnya, bukan karena objek wisata di daerah itu miskin. Para wisatawan jarang melirik wisata Jambi karena para pengusaha wisata kurang mampu membuat paket-paket wisata yang menggiurkan.
Pengusaha wisata cenderung mengandalkan program-program pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Kecenderungan seperti itu terjadi juga di beberapa daerah, sehingga kunjungan wisata ke daerah itu sangat minim.
Disebutkan, guna meningkatkan kunjungan wisata ke suatu daerah, para pengusaha wisata perlu meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka. Pengelolaan paket-paket perjalanan wisata harus digarap secara profesional agar wisatawan yang datang tidak kecewa.
"Untuk itu saya meminta pengusaha wisata Jambi yang tergabung dalam Asita dan PHRI dapat memotivasi biro perjalanan wisata, pengelola hotel dan restoran untuk lebih meningkatkan kualitas produk dan layanan wisata," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Hj Mualimah Radhiana mengatakan, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan sekitar 750.000 orang selama tahun 2008. Untuk mencapai target itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi akan menggelar sejumlah atraksi wisata tahun ini. Di antaranya Festival Candi Muaro Jambi, Arung Jeram Batang Merangin, Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci, Pekan Pesona Budaya Jambi dan Temu Sastrawan se-Indonesia di Jambi. Semua kegiatan wisata tersebut diharapkan mampu meningkatkan jumlah wisatawan ke Jambi.
Padang
Di Padang, untuk menyukseskan Visit Indonesia Year (VIY) 2008, Pemerintah Kota (Pemkot) Padang membenahi daerah pariwisata pantai, seperti kawasan Pantai Air Manis, Pantai Padang dan Gunung Padang. Kawasan tersebut akan diubah menjadi kampung wisata, dan untuk itu Pemkot Padang menganggarkan dana sebesar Rp1,5 miliar untuk membiayai realisasi program itu.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Drs Didi Aryadi MSi mengatakan hal itu baru-baru ini. Menurut dia, pembangunan Kampung Wisata itu akan menguntungkan masyarakat setempat, karena Pemkot Padang akan merangkul dan menjadikan masyarakat sebagai pelaku pariwisata.
"Kita hanya membangun berbagai infrastruktur pendukung, seperti jalan, lampu, drainase, pagar dan lainnya. Untuk masyarakat akan kita buatkan warehouse dan kios-kios, sehingga mereka juga bisa berusaha," kata Didi.
Dalam pembangunan itu tidak akan ada pembebasan tanah karena masyarakat sendiri yang akan mengelola daerah pariwisata itu. Lebih lanjut dikatakan, untuk membenahi kawasan Pantai Padang, pihaknya menata pedagang kaki lima (PKL). Mereka diberi ketentuan waktu dan tempat untuk berjualan. "Untuk waktu berdagang, kita hanya membolehkan mereka beroperasi mulai pukul 15.00 WIB hingga tengah malam. Selain pada jam itu, mereka tidak akan diperbolehkan," katanya.
Sedangkan untuk tempat, para PKL dibuatkan kapling, sehingga kawasan pantai teratur dan tertata dengan baik. "Gerobak juga kita tertibkan. Kita mengharuskan agar gerobak dapat seragam sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Gerobak harus mobile agar bisa dipindahkan," jelasnya.
Sumber: www.suarapembaruan.com (11 Maret 2008)