Batang - Kawasan wisata modern bernilai bernilai miliaran rupiah akan dikembangkan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Objek wisata pantai Sigandu dan Unjung Negoro, yang selama ini belum dapat dioptimalkan oleh pemerintah kabupaten (pemkab) setempat menjadi sasaran investasi.
Asisten I Setda Pemkab Batang, Suharyanto, baru-baru ini, mengatakan, pihaknya siap membangun kawasan wisata air di Kecamatan Bandar, dan tempat penangkaran lumba-lumba untuk sea world di kawasan Pantai Sigandu.
Menurut dia, objek wisata Pantai Sigandu akan dilengkapi 27 objek permainan yang disatukan dengan objek wisata Pantai Ujung Negoro yang terletak di sisi timur.
Kabupaten Batang, ujarnya, belum banyak dikenal orang meski berada di jalur strategis Pantai Utara (Pantura) yang menghubungkan Jawa Barat dengan Jawa Tengah. Namun Kabupaten Batang yang memiliki penduduk 684.231 jiwa dengan luas wilayah 788,64 kilo meter persegi itu seolah tidak terdapat dalam peta.
Oleh karena itu, kebijakan mengembangkan aset pariwisata ini menjadi pilihan utama untuk menarik para wisatawan. Untuk mempercepat pengembangan objek wisata ini telah dilakukan beberapa upaya, antara lain pembuatan jalan sepanjang lima kilo meter dengan lebar 24 meter pada tahun ini.
"Kami telah melakukan tawar-menawar dengan investor PT Safari Indonesia," ujar Suharyanto.
Sementara itu, Kepala Kantor Pariwisata Batang, Bambang Riyanto mengatakan nilai investasi mencapai ratusan miliar. Sebagai contoh, alat penjernih air untuk kolam penangkaran lumba-lumba seluas 5.000 persegi membutuhkan dana Rp 2 miliar. Direncanakan penangkaran itu bisa terwujud dalam dua tahun ke depan.
Ditegaskan, jika penyatuan dua objek wisata Pantai Sigandu-Ujung Negoro bisa terwujud pada tahun 2010, ditargetkan pemasukan uang ke kas daerah bisa mencapai Rp 1 miliar. Saat ini, sektor pariwisata baru menyumbang Rp 300 juta per tahun. Tahun ini, ditargetkan Rp 500 juta.
Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Batang, Subiyantoro menjelaskan, pada tahun 2007, nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Batang mencapai Rp 27 miliar. Pada 2008 diupayakan naik Rp 30 miliar.
Selain mengembangkan objek wisata kawasan pantai hingga kolam pemandian di Bandar untuk meningkatkan PAD, Pemkab Batang juga mengembangkan agrowisata di perkebunan teh PT Pagilaran, serta mengembangkan sentra-sentra industri makanan seperti industri emping melinjo, dan sentra pembuatan batik.
Sumber: www.suarapembaruan.com (11 Maret 2008)