Jakarta - Ke mana akhir pekan ini? Akhir pekan ini mungkin bisa menjadi ”istimewa” dengan mengunjungi satu sudut di Parkir Timur Senayan, Jakarta, tempat Green Festival digelar. Informasi yang didapat jelas nge-”tren”. Bukan itu saja, hiburan yang disajikan pun cukup nge-”tren”.
Tanpa harus merogoh kocek, alias gratis, keluarga-keluarga Jakarta dan sekitarnya bisa mengeksplorasi Green Festival. Ide utamanya adalah bagaimana mendekatkan persoalan pemanasan global kepada kita semua, kepada masyarakat, kepada warga kota.
Pemanasan global atau sering didengar sebagai global warming sebenarnya bukan hal baru karena sudah sekitar 30 tahun lalu sudah ada hasil penelitian para ahli yang menyatakan hal tersebut. Pengenalan tentang pemanasan global ini bisa didapat di Zona A Green Festival.
Pemanasan global jelas amat dekat dengan kita karena penyebabnya adalah aktivitas manusia melalui industri, transportasi, dan semua kegiatan kesehariannya. Bagaimana keterkaitannya? Jawabnya ada di Zona B.
Di Zona C, pengunjung akan mudah menemukan apa sebenarnya yang bisa dilakukan untuk mencegah laju pemanasan global. Mulai dari halaman rumah dengan membuat lubang biopori, menggunakan lampu taman berbaterai sel matahari, menanam tanaman ramah lingkungan—bukan yang rakus air seperti palem. Selain informasi, sejumlah barangnya pun bisa didapat di sana di area bazar.
Belum lagi soal energi. Bagaimana hidup ”hijau” tanpa harus hidup tersiksa? Apakah kita harus ”membuang” mobil kita?
Kartun Benny & Mice
Ketiga zona tersebut dijamin tidak membosankan sebab dua sosok yang familiar bagi para penggemar kartun di Kompas Minggu, yaitu Benny & Mice, akan ”hadir di mana-mana” di sepanjang ”petualangan” pengunjung, mulai dari Zona A hingga Zona C. Benny & Mice menjadi ”nurani pengunjung” terkait soal pemanasan global.
Mereka, Benny & Mice, akan bertanya, mengeluhkan suhu udara yang makin panas. Dan, (mungkin) akhirnya mereka sadar bahwa itulah hasil dari kecerobohan mereka sendiri dalam perilaku mengonsumsi energi, kertas, air, dan sebagainya. Dan, mereka pun memutuskan untuk berbuat sesuatu. Sesuatu yang kecil, mulai dari halaman, ruang tamu, ruang kerja, kamar tidur, kamar mandi, dan dapur.
Apakah kita sudah tahu berapa banyak CO><—salah satu unsur pembentuk gas rumah kaca penyebab pemanasan global—yang kita lepas saat mengendarai mobil, sepeda motor, sepeda, atau saat berjalan kaki? Nah di sana ada informasinya sehingga kita bisa memilih sikap.
Kelima penyelenggara Green Festival, yang menyebut diri sebagai Green Initiative Forum, ingin memberikan harapan akan masa depan kita semua. Syaratnya adalah komitmen untuk mengubah perilaku. Kecil tapi pasti, dan mulai sekarang.
Hiburan dan para artis
Kegiatan yang melibatkan lebih dari 20 komunitas dan organisasi ini juga menyajikan hiburan sebagai pelepas lelah setelah menggali informasi dan mengikuti workshop-workshop.
Selain para artis top seperti Nugie, Marcel, Ully Sigar Rusadi, dan Super Bintang, kelompok anak-anak Dwiki, juga Bina Vokalia, semua akan tampil bergantian dari Jumat hingga Minggu, 18-20 April. Di panggung akan digelar bincang langsung dengan para ahli dan sejumlah artis tentang pemanasan global dan ”perilaku hijau”.
Di sana, kelompok gamelan dan band dari SD Citra Indonesia akan unjuk kebolehan, menyanyikan lagu-lagu bertema lingkungan dan kebersamaan, seperti Turi Turi Putih, Memandang Alam, dan Prahu Layar.
Menurut pemilik sekolah yang berlokasi di Bintaro itu, MC Ratna Lestari, sekolah tersebut dengan sukacita mendukung Green Festival sebab selain perlu ajang untuk aktualisasi diri setelah latihan demikian lama, acara ini juga sesuai dengan sikap ”hidup hijau” mereka. Sekolah ini memiliki camping ground yang luas dengan 150 pohon, sekitar 30 pohon adalah pohon buah-buahan.
Antusiasme yang sama ditunjukkan kelompok Binus Jazz Society-Indonesia, yang dipimpin Curriculum Head of Music Herry Rajasa. Sekitar 25 siswa dan guru-gurunya akan tampil. ”Kami senang melihat anak-anak tampil di panggung dan mereka pun senang jika bisa mencapai sesuatu,” ujar Rajasa.
Di Green Festival, kita mendapatkan: informasi yang menghibur dan hiburan. Yang pasti, ada kalimat kunci dari presenter kondang Muhammad Farhan: ”I just have to be there....” (ISW)
Sumber: www.kompas.com (18 April 08)