Pameran Inacraft Raup Rp7,9 Miliar dalam 2 Hari

Jakarta - Jakarta International Handicraft Trade Fair atau Inacraft 2008 berhasil mengantongi Rp 7,9 miliar dalam transaksi dua hari pertama sejak dibukanya pameran, Rabu, 23 April lalu. Jumlah ini diharapkan bisa menandingi pendapatan Inacraft 2007 yang berhasil mengumpulkan Rp. 6 triliun.

"Rp 7,9 miliar rupiah itu baru dua hari, Rabu dan Kamis, (23 - 24 April 2008). Kami belum mendata lagi jumlah pendapatan yang dikumpulkan Jumat (25/4) ini, dan kami masih punya dua hari tersisa pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu (26 - 27 April 2008) yang diperkirakan akan melampaui pendapatan Inacraft tahun lalu," ujar Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Rudy Lengkong, di Jakarta, Jumat (25/4).

Dari data yang diberikan Rudi, hari pertama pameran Inacraft 2008 mencatat total transaksi sebesar Rp. 4,.7 miliar Namun, angka tersebut menurun di hari kedua dengan total transaksi senilai Rp. 3,.2 miliar.

Meski demikian, melihat animo masyarakat yang tinggi dan membludaknya area pameran, dia optimistis, Inacraft ke-10 tersebut mampu mengantongi sedikitnya Rp 6,5 triliun dari transaksi selama lima hari pameran ini berlangsung.

"Apresiasi masyarakat kepada Inacraft terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini sangat membahagiakan dunia industri kreatif karena berarti meningkatkan penghasilan bagi para perajin," katanya.

Menurut Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional Departemen Perdagangan (BPEN Depdag) Bachrul Chairi, industri kreatif, terutama fashion dan kerajinan tangan terus tumbuh setiap tahunnya. Dia mencatat, hingga saat ini ada 2,4 juta perusahaan di bidang kerajinan dengan pertumbuhan tujuh persen setiap tahunnya.

"Industri ini berpotensi besar. Tidak hanya di luar negeri, tapi juga di dalam negeri. Oleh karena itu, kami dari pemerintah mendukung perkembangan dan pertumbuhan industri ini dengan mendorong pelaku industri kreatif untuk dapat memamerkan hasil karyanya di dunia internasional," tuturnya.

Selain itu, sambungnya, industri kreatif juga telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya di daerah perkotaan tapi juga pelosok-pelosok daerah di Indonesia.

Sumber: www.suarapembaruan.com (26 April 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts