Ragam Budaya Dipamerkan

Balikpapan, Kaltim - Pawai budaya dalam rangka memeriahkan perayaan HUT ke-114 Kota Balikpapan pada Minggu (13/3) sempat terganggu cuaca. Baru saja dimulai, iring-iringan peserta pawai budaya disambut hujan deras. Kendati demikian, cuaca rupanya tidak memengaruhi semangat peserta maupun masyarakat untuk menyaksikan. Buktinya, pawai pembangunan yang digelar setiap tahun ini tetap berlangsung meriah.

“Semangatnya luar biasa, walaupun hujan acara tetap berlangsung meriah dan sesuai rencana. Hujan tidak menyurutkan kegiatan pawai budaya ini,” ujar Sekretaris Panitia HUT ke-114 Balikpapan, Muhaimin MT.

Pawai budaya dimulai pukul 14.30 Wita. Dilepas langsung Wali Kota H Imdaad Hamid SE di atas panggung kehormatan yang berada tepat di depan kantor wali kota. Hampir seluruh komponen masyarakat Balikpapan dan sekitarnya turut ambil bagian dalam pawai ini. Mulai dari kalangan pelajar, instansi di lingkungan pemkot, ormas, organisasi kepemudaan (OKP), institusi swasta, hingga masyarakat umum.

Tercatat ada 63 peserta pawai budaya menggunakan kendaraan, termasuk peserta Clean Green and Healthy (CGH) On The Street yang berasal dari 7 RT pilihan se-Balikpapan. Karnaval ini juga tidak kalah heboh, semua peserta mendominasi pakaian dan perlengkapan lainnya dengan barang daur ulang.

“Mendaftar sebanyak itu, tapi pada pelaksanaan di lapangan jumlah peserta membludak. Pawai juga semakin ramai,” ungkap Noor Awaliah, Koordinator CGH On The Street.

Tampil sebagai peserta pertama, adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bunda Aini Balikpapan Selatan. Dengan aksi drum band, puluhan anak didik berseragam jingga membuat muspida yang hadir terhibur. Tak berlangsung lama, peserta selanjutnya dari kelompok scooter.

Menariknya, satu di antara mereka menggunakan scooter yang sengaja dirombak seperti sepatu wanita. Scooter unik ini dikendarai pesulap Ipan Rastafara yang melakukan roadshow berjalan mundur dengan keadaan mata tertutup. Pesulap yang memiliki rambut gimbal tersebut juga melakukan aksi sulapnya di hadapan tamu dan undangan dengan membakar tisu.

Semula tisu diangkat kemudian dibakar, serpihan tisue yang terbakar lantas ia coba masukan ke dalam mulut. Hebatnya, dari mulut itu keluar secarik kertas yang masih tergulung. Setelah dibuka ternyata bertuliskan "Selamat Ulang Tahun Kota Balikpapan ke-114,". Spontan tamu undangan sempat tercengang melihat aksi itu.

Tidak hanya itu, berbagai atraksi pun disajikan oleh para peserta pawai, terutama saat melintasi panggung kehormatan. Mulai dari atraksi kesenian tradisional, seni bela diri maupun ketangkasan, hingga iring-iringan kendaraan hias menambah semaraknya pawai pembangunan ini. Tak jarang para peserta tampil dengan gaya yang kocak, sehingga membuat para penonton tertawa.

Peserta CGH On The Street RT 23 Telagasari misalnya, satu diantaranya sengaja diselipkan seorang bapak yang berdandan wanita. Yah, waria dadakan ini membuat heboh. Saat memberi cindera mata, Wawali Rizal sempat menolak karena takut dan mengarahkan si waria ke Wali Kota Imdaad.

Tampak menyaksikan di panggung kehormatan diantaranya Wakil Wali Kota HM Rizal Effendi SE Ketua DPRD H Andi Burhanuddin Solong, Kepala Pengadilan Negeri M Idroes, Kepala Kejaksaaan Negeri, Danlanud Letkol Riva Yanto serta perwakilan muspida lainnya berserta pejabat di lingkungan pemkot.

Antusiasme masyarakat Balikpapan begitu tinggi untuk menyaksikan pawai yang dipusatkan di sepanjang jalan Jenderal Sudirman, Klandasan. Puluhaan ribu warga tumpah ruah memadati tepi dan median jalan. Padahal saat itu hujan mengguyur deras, beruntung ada yang membawa payung.

Namun, banyak juga penonton yang tidak berlindung di tempat aman. Bahkan, tidak sedikit yang rela hujan-hujanan demi menyaksikan kegiatan tahunan di bulan Februari ini. Jembatan penyeberangan orang (JPO) simpang Balikpapan Plaza, juga dipenuhi masyarakat.

Bagaimana tidak, pawai budaya kali ini menyuguhkan berbagai macam atraksi dan teradisi seni yang melambangkan keanekaragaman dan keakraban sejumlah etnis yang berdomisili di Kota Beriman. Masing-masing peserta memperlihatkan aksinya, seperti dari paguyuban Tanah Toraja (Tator) yang mempertunjukkan tarian khasnya, paguyuban arek malang, baju adat daerah, kuda lumping dan lainnya.

Sebagian peserta menyempatkan menyerahkan pelakat dan cinderamata kepada Wali Kota Imdaad dan Wawali Rizal maupun muspida sebagai kenang-kenangan perayaan HUT Kota.

-

Arsip Blog

Recent Posts