Mataram - Dinas Peternakan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengincar ribuan ekor anjing yang berkeliaran di kawasan wisata Senggigi karena mengganggu kenyamanan para wisatawan.
"Para wisatawan mulai merasa tidak nyaman dengan kehadiran sekitar 1.500 ekor anjing yang diidentifikasi berkeliaran di kawasan wisata Senggigi, sehingga kami lakukan aksi lapangan," kata Kasubdin Pengembangan Agribis Peternakan Dinas Peternakan NTB, Erni Wahyuing WA, di Mataram, Selasa (08/04/08).
Ia mengatakan aksi lapangan yang dimaksud yakni pengurangan populasi anjing melalui program kastrasi (kebiri) bagi anjing jantan dan sterilisasi bagi anjing betina, karena tindakan pemusnahan anjing tanpa alasan mendasar seperti penyebaran wabah penyakit tidak diizinkan lagi.
Dinas Peternakan NTB bekerja sama dengan dosen dan mahasiswa peternakan Universitas NTB (UNTB) melaksanakan aksi penangkapan anjing untuk dikastrasi dan disterilisasi.
Anjing yang berkeliaran di kawasan wisata Senggigi ditangkap dengan jaring kemudian dibius dan dikastrasi/sterilisasi agar tidak bisa menghasilkan keturunan.
"Aksi itu baru dimulai Sabtu (5/4) pekan lalu dan kami berhasil menjaring 50 ekor anjing. Mahasiswa jurusan peternakan UNTB masih terus menjaring anjing di kawasan wisata Senggigi itu sekaligus praktek lapangan penanganan anjing," ujar Wahyuning.
Menurut dia, anjing yang menjadi sasaran penangkapan diprioritaskan pada jenis kelamin betina agar upaya penekanan populasi tercapai.
Target akhir adalah berkurangnya populasi anjing di kawasan wisata Senggigi karena tidak bisa berkembang biak lagi. Anjing yang telanjur ada dipastikan berkurang di masa mendatang dan kenyamanan para wisatawan tetap terjaga.
"Sementara ini diupayakan populasi anjing di kawasan wisata Senggigi tidak bertambah, namun akan terus berkurang seiring dengan perputaran waktu. Nantinya yang mungkin tersisa hanya anjing peliharaan yang diikat atau tidak berkeliaran hingga mengganggu aktivitas wisata," ujarnya.
Wahyuning menambahkan, upaya menekan populasi anjing itu juga dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit rabies yang tertular melalui gigitan anjing pengidap rabies.
"NTB masih bebas rabies tetapi tidak salah jika langkah antisipasi penyebaran rabies dilakukan sejak dini. Apalagi di kawasan wisata andalan NTB yang sering dikunjungi banyak wisatawan asing maupun domestik," ujarnya.
Secara administrasi, kawasan wisata Senggigi berada dalam wilayah Kabupaten Lombok Barat. Letaknya sekitar 10 kilometer sebelah utara Kota Mataram.
Senggigi dengan pesona alam dan panorama pantai merupakan kawasan wisata yang telah didukung oleh infrastuktur yang memadai. Di lokasi itu bertebaran hotel berbintang yang sering dijadikan wadah pertemuan nasional dan internasional.
Sumber: www.kompas.com (9 April 2008)