Rusia Masuk Sepuluh Pemasok Turis ke Bali

Denpasar, Bali - Rusia kini masuk sepuluh negara pemasok terbanyak wisatawan ke Pulau Bali. Hal ini sehubungan masyarakat negara tersebut mulai menjadikan Pulau Dewata itu sebagai tempat berlibur yang aman dan nyaman.

"Rusia sebelumnya tidak masuk dalam daftar sepuluh besar pemasok turis ke Bali. Namun dalam bulan Januari 2011, Rusia langsung menempati posisi keempat setelah Australia, China dan Jepang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Gede Suarsa, di Denpasar, Rabu (9/3).

Ia mengatakan wisatawan Rusia yang berlibur ke Bali sebanyak 11.499 orang selama Januari 2011. Angka tersebut meningkat 25,03 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 9.124 orang.

Jika dibanding Desember 2010, masyarakat Rusia yang menikmati keunikan seni budaya Bali meningkat 32,81 persen. Karena pada bulan akhir tahun lalu, wisatawan asal Rusia ke Bali tercatat 8.658 orang. "Rusia merupakan salah satu pasar potensial pariwisata Bali di masa mendatang. Pencitraannya itu perlu digarap lebih gencar dengan melakukan promosi ke negara itu," ujar Gede Suarsa.

Ia menambahkan kunjungan wisatawan Rusia ke Bali mampu memberikan kontribusi sebesar 5,5 persen dari total turis ke Bali sebanyak 209.093 orang selama Januari 2011. Angkanya meningkat 16,63 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya hanya 179.273 orang.

Sedangkan, selama 2010 Bali menerima kunjungan 2,54 juta wisman. Ada peningkatan 8,01 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 2,38 juta orang.

Dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali, Gede Suarsa menjelaskan delapan negara diantaranya mengalami peningkatan signifikan. Dua negara sebaliknya menunjukkan adanya penurunan.

Ke delapan negara yang masyarakatnya semakin bergairah ke Bali selain Rusia juga Australia meningkat 32,33 persen, China 7,81 persen, Korea Selatan 1,82 persen, Malaysia 39,95 persen, Singapura 121,43 persen dan Amerika Serikat 28,57 persen. Negara yang masyarakatnya berkurang mengunjungi Bali adalah Jepang yakni sebesar 13,26 persen dari 19.308 orang pada Januari 2009 menjadi 16.747 orang pada Januari 2011.

''Selain itu, Taiwan yang berkurang 7,4 persen dari 9.717 orang menjadi 10.149 orang,'' ujar Gede Suarsa.

-

Arsip Blog

Recent Posts