"Thai Girl", Main Sulap Sambil Telanjang

Bangkok - Dunia pariwisata di Negara Thailand, dikelola dengan sangat profesional. Semua wisatawan yang datang ke negara tersebut benar-benar diperlakukan secara istimewa.

Salah satu contoh, saat kita baru melangkah ke luar dari gerbang Bandara Swarnabhumi, kita langsung dikalungi untaian bunga anggrek oleh seorang gadis berpakaian adat setempat. Setelah itu, kita akan dibimbing oleh guide yang cakap berbahasa Indonesia.

Guide tersebut terus menerangkan tentang sejumlah lokasi Pariwisata yang ada di Thailand, termasuk tempat-tempat hiburan yang mingkin tidak ada di tempat lain. Salah satu contoh adalah sulap striptease (sulap telanjang-Red) yang kebanyakan diperagakan oleh kaum perempuan. Di Thailand pertujukan itu dinamakan "Thai Girl".

Keterangam guide itu tentu saja mengundang kami untuk mengunjungi tempa-tempat yang disebutkannya, tak terkecuali pertunjukan sulap telanjang. Dengan diantar guide, kami bergerak ke lokasi tersebut sekira pukul 20.30 waktu Bangkok,

Semua transaksi pembelian tiket guide itu yang mengurusnya, sedangkan kami tinggal masuk ruangan dan menikmati pertunjukannya. Jika dirupiahkan, tiket masuk adalah Rp 230 ribu/orang.

Uniknya, yang bisa menyaksikan pertunjukan iti hanya wisatawasan asing, sementara warga Thailand dilarang keras, kendati menyiapkan uang jutaan Bath. Oleh karena itu pula di dalam ruang pertunjukan banyak terlihat wisatawan bule, Cina, dan juga wajah-wjah dari Negara Timur Tengah.

Sayangnya, semua pengunjung tidak diperkenankan mengambil gambar. Barang-barang seperti kamera, handycam dan HP dilarang dibawa masuk. Di dalam ruangan sangat pengap. Selain sempit, ternyata pengunjung dibebaskan merokok dan minum-minuman keras.

Sementara panggung pertunjukan berbentuk lingkaran dengan diameter hanya 2 meter. Jarak kursi paling depan ke panggung pun sangat dekat hanya sekira 1 meter saja. Saat pertunjukan dimulai, lampu di dalam ruangan dipadamkan kecuali lampu yang menerangi panggung. Tak lama berselang muncul perempuan muda berpakain sangat minim melenggak-lenggok di atas catwalk. Selanjutnya pakaian yang secuil itu pun ditanggalkan hingga dia menari telanjang bulat.

Awalnya, para pengunjung diam terhenyak. Tapi, tepuk tangan mereka langsung terdengar saat si panari melakukan adegan demi adegan. Adegan di sini jauh dari kesan erotis, yang ada justru adegan kocak bahkan ada adegan yang sangat memilukan. Betapa tidak, perempuan penari itu menggunakan bagian kewanitaannya untuk bersulap.

Penari pertama yang naik ke panggung memperagakan adegan merokok dengan menggunakan alat kewanitaannya. Adegan ini sontak mengundang gelak tawa penonton. Setalah penari pertama turun, penari ke dua naik ke atas panggung. Seperti halnya penari pertama, dia awalnya menggunakam pakaian minim dan kemudian menanggalkannya satu persatu. Setelah itu dia memasukkan air bening ke dalam kewanitaannya. Namun saat di keluarkan lagi, air tersebut telah berubah menjadi minuman bersoda.

Adegan yang membuat terenyuh para penonton adalah saat penari mengeluarkan puluhan silet dari dalam kewanitaannya yang telah diuntai dengan tali. Bahkan ada juga penari yang membuka tutup botol coca-cola dengan bibir kewanitaannya.

Pertunjukan itu ditutup dengan adegan vulgar sepasang pria dan wanita. Namun, para penonton, khususnya penulis, sepertinya tidak terpancing birahi oleh adegan itu.

Yang ada hanya ada rasa sedih, ternyata di negara orang, manusia rela merendahkan martabatnya sendiri secara terang-terangan hanya untuk mencari uang. Apalagi, tak nampak kesan bahagia pada wajah para penari-penari itu saat melaksanakan tugasnya. Mereka terkesan terpaksa melakukan hal itu demi mngejar materi di dunia fana ini. (A-106/A-147)***

-

Arsip Blog

Recent Posts