Sambut VIY 2008, Stake Holder Pariwisata Diimbau Gelar Berbagai Kegiatan

Medan - Menyambut Visit Indonesia Year 2008 dan ditetapkannya Sumatera Utara menjadi 10 destinasi unggulan, para stake holder pariwisata di daerah ini diimbau semakin serius membangun dunia pariwisata dengan menggelar berbagai kegiatan. Sebab saat ini, sektor pariwisata sudah semakin membaik dengan indikator semakin meningkatkan jumlah wisatawan manca negara (Wisman) berkunjung ke Sumut dari tahun ke tahun.

“Moment Visit Indonesia Year 2008 ini harus kita (stake holder pariwisata-red) manfaatkan dengan menggelar sebanyak mungkin event. Hal ini dilakukan untuk membuat daya tarik Wisman agar mau berkunjung dan lama tinggal. Tidak ada gunanya hanya mengundang saja tanpa membuat daya tarik,” kata Direktur Akademi Pariwisata (Akpar) Medan Drs Renalmon Hutahaean MM kepada wartawan, Selasa (26/2) di Medan.

Diakuinya, bukan hanya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau stake holder pariwisata lainnya yang menggelar berbagai event untuk membuat daya tarik Wisman, tapi juga dilakukan Akpar Medan. “Gelarlah berbagai event di masing-masing daerah. Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota sudah memiliki anggaran untuk itu. Sekarang, yang dibutuhkan kemauan daerah menggelar berbagai event tersebut,” jelasnya.

Sebagai contoh, katanya, pada tanggal 13-16 Juni 2008 akan digelar Pesta Danau Toba, pada moment tersebut seluruh kabupaten di sekitar Danau Toba harus bertanggung jawab menggelar berbagai event. Dan, diharapkan event pagelaran budaya dan musik khas daerah masing-masing tersebut bukan hanya dilaksanakan pada pesta Danau Toba, tapi bisa dilakukan secara bergilir di oven stage Parapat.

“Kalau jumlah wisman sudah meningkat berkunjung ke daerah yang banyak memiliki objek wisata ini, maka dengan sendirinya pendapatan asli daerah (PAD) akan bertambah. Paling tidak, base to tourism atau masyarakat setempat akan menikmati pertumbuhan kunjungan wisman tersebut,” jelasnya.

Dia menjelaskan, target kunjungan Wisman 2008 sebanyak 163.000 orang, sementara jumlah kunjungan Wisman dari berbagai negara ke Sumut 145.000 orang. Diakuinya, Sumut pernah mengalami kejayaan dimana jumlah wisatawan mencapai jutaan orang, tapi pada tahun 1997 terjadi krisis moneter, situasi tidak kondusif sehingga mengakibatkan sektor pariwisata terpurun dan itu ditandai dengan jumlah Wisman yang hanya mencapai 40.000 orang.

“Jumlah wisman terendah itu 40.000 orang, dan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan hingga mencapai 145.000 orang pada tahun 2007. Jumlah itu akan terus meningkat kalau stake holder pariwisata dan didukung masyarakat di daerah ini mau menggelar event yang bisa membuat daya tarik bagi wisman,” katanya sembari mengharapkan masyarakat di daerah objek wisata mau mendukung program pemerintah tersebut.

Menurutnya, untuk mendukung sektor pariwisata, Akpar Medan juga telah melakukan berbagai kegiatan terkait kesadaran masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat di lokasi objek pariwisata. Salah satu kegiatan yang dilakukan Akpar Medan itu menyadarkan arti pentingnya sanitasi, kebersihan restauran dan hotel serta sadar wisata bagi masyarakat di sekitar objek wisata.

“Akpar Medan melakukan pemberdayaan masyarakat secara langsung di lokasi objek wisata. Tahun lalu dilakukan di 5-6 kabupaten, dan tahun ini akan dilakukan pemberdayaan masyarakat di Toba Samosir, Samosir, Serdang Bedagai, Langkat dan Karo. Selain pemberdayaan masyarakat, Akpar Medan juga akan membangun toilet percontohan di beberapa objek wisata seperti di Tomok Samosir,” katanya.

Sumber: www.hariansib.com (10 Maret 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts