Jakarta - Siapa sangka bocah pun bisa menjadi dalang pewayangan. Hal ini terbukti dari acara Pelantikan Persatuan Perdalangan Indonesia (Perpadi) Provinsi DKI Jakarta di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Dalang cilik dan dalang remaja mempertunjukan kebolehannya membawakan wayang kulit Jawa selama enam jam secara bergiliran.
"Ada 20 dalang. Dalang cilik 18, usia di bawah 14 tahun. Dalang remaja ada 2. Yang masuk dalang remaja itu usia 15-23 tahun," kata Humas Perpadi Provinsi DKI Jakarta, Toto Sumarwoto, Minggu (6/3/2011).
Ia menuturkan para dalang cilik dan remaja ini sudah biasa pentas di berbagai acara di Jakarta, Solo, bahkan luar Pulau Jawa. Di Jakarta, mereka pentas di TMII dan Museum Wayang. "Walau usia muda, tapi mereka sudah profesional," ungkapnya bangga.
Toto adalah salah satu pengajar diklat pendalangan di Istana Anak-Anak, TMII. Sebagian besar para dalang yang pentas saat itu memang merupakan para murid yang biasa belajar di Istana Anak-Anak. Mereka umumnya tergabung dalam Pepadi Jakarta Timur.
Peserta paling kecil, menurut Toto, adalah Dyas yang usianya baru 4 tahun. Pada tahun 2010, ia memecahkan rekor Muri sebagai dalang terkecil. "Dalang-dalang cilik ini semua lahir di Jakarta dan besar di Jakarta. Bahkan ada yang keluarganya tidak berdarah Jawa," tutur Toto.
Ia menambahkan pewayangan juga menjadi daya tarik wisata dan sebagai sarana promosi wisata. "Karena itu, kita punya program bahasa Inggris. Kita ajarkan anak-anak mendalang pakai bahasa Inggris," tambahnya.
Para dalang cilik dan remaja ini pun sudah beberapa kali pentas dalam bahasa Inggris di beberapa acara. Menurut Toto, para dalang tersebut sudah biasa ditonton para turis mancanegara hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Ini untuk regenerasi. Kita sudah nggak takut lagi dalang akan habis, karena masih ada, terus lestari," ungkap Toto.
Beberapa penonton yang hadir memang sengaja khusus datang untuk menonton aksi dalang cilik. Seperti seorang ibu yang datang bersama keluarganya, ia sengaja jauh-jauh dari Depok karena kangen ingin menonton wayang kulit.
Sumber: http://travel.kompas.com