Probolinggo, Jatim - Pemilik kendaraan Jeep angkutan wisata Gunung Bromo bisa sedikit bernafas lega menyusul lampu hijau yang diberikan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) terkait rencana pembukaan akses lautan pasir Gunung Bromo.
Ketua Bromo Jeep Club (BJC), Mat Azis mengatakan, akseswisata lautan pasir di Bromo akan segera dibuka. “Tanggal 30 atau 31 Maret kemungkinan akan dibuka,” kata Kepala Urusan Perencanaan Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, Selasa (22/3).
Mat Azis mengatakan, kalau pihak TN BTS selaku pihak pengelola merencanakan untuk membuka kembali akses lutan pasir Gunung Bromo bagi kendaraan Jeep yang sebelumnya biasa mengangkut turis menjelajahi lautan pasir.
Dia mengatakan, sejak empat bulan terakhir ini para pemilik Jeep berhenti total mengangkut wisatawan yang hendak menjelajahi lautan pasir Gunung Bromo. “Empat bulan ini praktis kami berhenti total,” katanya.
Selama empat bulan ini, kata Mat Azis, mereka harus memenuhi kebutuhan sehari-hari dari tabungan milik mereka. Dua bulan pertama sejak Bromo “batuk-batuk”, sebenarnya warga masih bisa bergantung pada hasil panen lahan pertanian sayuran.
Namun, dalam dua bulan terakhir ini, pertanian sudah tidak bisa diandalkan lagi karena terkubur pasir vulkanik. “Kami bersyukur dengan rencana dibukanya kembali akses lautan pasir bagi kendaraan Jeep,” katanya. Kendati akan kembali dibuka, kata dia, rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi juga masih tetap akan dipatuhi, yakni menghindari melewati radius dua kilometer dari pusat letusan.
Dia juga menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan para pemilik Jeep di Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. “Di jalur Ndingklik yang akan menuju Penanjakan, aspalnya rusak berat sehingga agak miris untuk melewatinya,” katanya.
Bagi sopir, sebenarnya tidak menjadi masalah. “Namun, turis yang khawatir dengan kondisi jalan yang seperti itu,” katanya.
Karena itu, pihaknya siap untuk sharing dana dengan pemerintah kabupaten untuk memperbaiki beberapa titik jalan yang rawan tersebut. “Ada tiga titik, yang masing-masingnya sepanjang 20 meter rusak berat,” kata Mat Azis.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan adanya rencana pembukaan akses lautan pasir Bromo. “Itu rencana TN BTS selaku pengelola,” kata Tutug.
Petugas TN BTS di Dusun Cemoro Lawang, Fathur, membenarkan soal rencana pembukaan akses lautan pasir Gunung Bromo. “Untuk ke Gunung Bromo masih dilarang, tetapi untuk wisata lautan pasir akan segera diresmikan akhir bulan ini,” kata Fathur.
Rencana pembukaan wisata lautan pasir di Bromo ini terkait tuntutan warga di sekitar Bromo agar obyek wisata lautan pasir dibuka kembali. Dengan dibukanya wisata ini, diharapkan roda perekonomian di kawasan Tengger yang lumpuh akibat erupsi Bromo pulih kembali.
Sumber: http://www.tempointeraktif.com