Jakarta - Pemerintah mengharapkan dapat menarik sebanyak 2,3 juta wisatawan mancanegara (wisman) China ke Indonesia melalui kerja sama Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) dengan PT Bank ICBC (Industrial and Commercial Bank of China) Indonesia.
"Dengan 23 juta pemegang kartu aktif nasabah bank ICBC di China, bila 10 persen saja dari 23 juta itu bisa ditarik menjadi wisman ke Indonesia maka akan datang 2,3 juta wisman ke Indonesia," kata Menbudpar Jero Wacik dalam sambutannya usai penandatanganan Depbudpar dan PT Bank ICBC Indonesia di Kantor Depbudpar di Jakarta, Selasa (1/4).
Sedangkan Dirjen Pemasaran Depbudpar Sapta Nirwandar mengatakan, pihaknya mempunyai target realistis jumlah wisman China ke Indonesia sebanyak 300.000 orang pada tahun 2008 ini dari sekitar 200.000 wisman China yang datang ke Indonesia pada 2007.
"Kita menargetkan 300.000 wisman dari China. Mereka mempunyai masa tinggal 5 hari dengan rata-rata pengeluaran US$600 dolar, tapi ada wisman high class dengan pengeluaran US$1.000 sampai US$2.000. Itu baru dari paket wisatanya, belum apabila mereka belanja," kata Sapta.
Dari 300.000 wisman dengan pengeluaran US$600, Sapta menargetkan dapat meraih devisa minimal sebanyak US$180 juta.
Depbudpar dan PT Bank ICBC Indonesia melakukan kerja sama, di mana ICBC nantinya akan memberikan kemudahan kepada pemegang kartu kredit ICBC untuk mengunjungi Indonesia, penanganan visa dan akomodasi. "Kerja sama promosi dengan ICBC bertujuan menjaring sebanyak mungkin wisatawan asal China, khususnya pemegang kartu ICBC sebagai target pasar potensial untuk datang ke Indonesia," kata Sapta.
Dia menjelaskan, dalam kerja sama ini, pihak ICBC memberikan komitmennya untuk membuat program-program eksklusif untuk pemegang kartu ICBC, serta memasukkan program promosi Visit Indonesia Year 2008.
Sedangkan Vice President ICBC, Zhang Qu mengatakan, Bank ICBC merupakan bank terbesar di China dengan nilai kapitalisasi sebesar US$1,3 triliun yang mempunyai 2,4 juta nasabah perusahaan dan 170 juta nasabah perseorangan, serta pemegang kartu kredit lebih dari 23 juta orang.
Sumber: Antara News (3 April 2008)