Kongres Kebudayaan Sikapi Kepunahan Budaya Rakyat

Yogyakarta - Para pegiat, budayawan dan seniman prihatian dengan tergerusnya budaya rakyat oleh teknologi. Jika dibiarkan tanpa inisiatif untuk menyelamatkan, budaya rakyat akan sirna.
Kongres Kebudayaan Rakyat di Yogakarta, Sabtu (31/8/2013) merupakan salah satu inisiatif penyelamatan budaya rakyat yang diprakarsai oleh Masyarakat Adat dan Tradisi Mataram dan Pusat Studi Kebudayaan UGM.
Juru Bicara Masyarakat Adat dan Tradisi Mataram, Dewanto menyatakan pembahasan utama berkisar pada Problematika Kebudayaan Rakyat di Yogyakarta. Target dari diskusi yang melibatkan berbagai pemangku kebudayaan tersebut, pelacakan inisiatif pemikiran dan praktik-praktik budaya yang diperlukan untuk menyelamatkan budaya rakyat.
Dari forum tersebut, diharapkan pegiat seni budaya akan terinispirasi untuk meningkatkan dialektika dengan kebudayaan rakyat.
Dalam pernyataanya di Yogyakarta, Kamis (29/8/2013), Dewanto menyatakan kongres tidak hanya berbicara pada tataran konsep, di dalamnya dibuka panggung apresiasi antara lain kirab utusan kelompok dan pegiat seni budaya di DIY serta orasi budaya bertempat di Gedung Pemuda Ambar Binangun, Bantul.
Kepala Pusat Studi Kebudayaan UGM, Dr. Aprinus Salam mengatakan, indikasi budaya rakyat akan punah dilihat dari minat kawula muda untuk berkiprah dalam seni budaya lokal. Menurut dia, kalangan muda lebih menikmati pergaulan keseharian dengan teknologi dibanding kebudayaan di mana mereka tinggal.
“Kebudayaan tersingkir, tidak diperhatikan dan dianggap sebagai seni budaya yang ala kadarnya. Sebagai contoh, 200 budaya rakyat di Sleman mulai mati suri karena tidak ada yang menghidupkan dan berminat untuk mempelajari," ujarnya..
Menurut dia, kebudayaan terpinggirkan menjadi proses alamiah karena itu bagian dari proses semangat era. Saat ini generasi muda lebih mengarah ke hal-hal yang berhubungan dengan elektronik sehingga transformasinya terputus.
Walaupun bisa dianggap wajar, kepunahan budaya rakyat harus dicegah. Caranya para pemangku kebijaakan formal maupun informal sepakat untuk melakukan perlindungan, pelestarian dan pengembangan kebudayaan rakyat.
-

Arsip Blog

Recent Posts