Solo, Jateng - Sanggar Seni Sana Puspa Budaya, Baluwarti, Solo, didaulat menjadi duta pariwisata di ajang Moscow Travel Mart yang digelar di Moskow, Rusia, Senin-Kamis (16-19/9/2013). Sebelumnya, sanggar yang bermarkas di Pendapa Sasana Mulya kompleks Keraton Solo ini telah menjadi duta pariwisata ke sejumlah negara seperti China, Korea Selatan, Bulgaria, dan Jepang.
Dalam ajang promosi pariwisata tingkat internasional ini, Sana Puspa Budaya bakal menampilkan kesenian asal Solo dan Bali. Sejumlah tarian asal Solo yang ditampilkan dalam gelaran ini antara lain Tari Merak, Tari Batik, Tari Blambangan Cakil, serta Tari Gambyong. Sedangkan dari Bali bakal ditampilkan Tari Janger, Tari Panyembrama, Tari Margapati, dan Tari Oleg.
Ketua Sanggar Seni Sana Puspa Budaya, Darmadi, mengatakan pergelaran yang menampilkan kesenian tradisional ini dibuat lebih luwes dari pertunjukan aslinya. “Meskipun menampilkan tradisi, pertunjukan ini kami buat lebih ringkas dengan pemotongan yang pas. Tidak mengurangi karakter dan pesan yang ditampikan,” terangnya ketika berbincang dengan Espos, Rabu (11/9/2013).
Darmadi menjelaskan selain menyuguhkan tarian pertunjukan, pihaknya juga bakal menyajikan tarian interaktif. “Nanti kami bawakan juga tarian pergaulan Tari Tayub. Inovasi yang kami tampilkan di sini lewat musik pengiringnya. Kami memilih menggunakan lagu Kangkung Bandung dan Suwe Ora Jamu garapan Elfa [Seciora]. Lewat beat yang berbeda ini, kesenian tradisional jadi mudah dicerna,” jelasnya.
Menurut Darmadi, Tari Tayub sengaja dipilih untuk menunjukkan keramahtamahan ala Indonesia. “Tarian ini menggambarkan keterbukaan bangsa Indonesia. Dari pengalaman manggung di Belgia, pengunjung yang diajak naik pentas ketagihan dan enggak mau turun panggung,” ujarnya.
Untuk memaksimalkan penampilan di Moskow, Sana Puspa Budaya telah mempersiapkan pementasan selama satu bulan. “Melihat kapasitas anak-anak, kami latihan intensif satu bulan. Kebetulan yang diajak berangkat kali ini mahasiswa yang tidak berbenturan dengan waktu studi mereka,” bebernya.
Selain memberikan pengayaan artistik di panggung pertunjukan internasional, Darmani mengatakan pihaknya sengaja mendidik murid sanggarnya belajar manajerial seni pertunjukan. “Enggak sekadar pentas lalu dapat uang. Lewat pengalaman seperti ini mereka punya kesempatan belajar etika pertunjukan di pentas internasional dan yang penting punya pengalaman manajerial,” pungkasnya.
Sumber: http://www.solopos.com