Surabaya, Jatim - Ratusan warga dari empat provinsi di Kalimantan memenuhi gedung Gelora Pancasila Surabaya untuk menjalin silaturahmi dan tetap menghidupkan budaya Kalimantan di perantauan dalam acara halalbihalal Kerukunan Keluarga Kalimantan se-Jawa Timur.
Silaturahmi Kerukunan Keluarga Kalimantan (K3) yang dilaksanakan pascalebaran, di Surabaya, Minggu (1/9/2013) merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun yang penyelenggaraannya dilaksanakan secara bergantian.
Kali ini provinsi Kalimantan Timur sebagai pelaksana atau tuan rumah, dengan tujuan untuk lebih merekatkan silaturahmi dengan warga Kalimantan yang ada di Jawa Timur yang kini jumlahnya mencapai 10 ribu kepala keluarga.
Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan mengungkapkan, melalui kegiatan ini diharapkan akan memupuk rasa persaudaraan dan kebersamaan warga perantauan terjalin semakin erat.
"Saya sangat mengapresiasi silaturahmi ini, apalagi berbagai ragam khas budaya Banjar, seperti kesenian, kuliner dan busana ditampilkan dalam acara tesebut," katanya.
Dengan demikian, kata dia, kegiatan ini setidaknya akan melepaskan rasa kangen dengan Banua Banjar," katanya.
Melalui Silaturahmi tersebut diharapkan pembinaan terhadap keluarga Kalimantan juga akan lebih mudah dilakukan, sehingga berbagai persoalan yang terjadi bisa dipecahkan bersama dan diantisipasi sehingga tidak menimbulkan hal-hal yanga tidak diinginkan.
Sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat dari Kalimantan Timur turut hadir seperti Bupati Kutai Timur H Isran Nur, Wakil Wali Kota Samarinda H Nursirwan, HM Yos Sutomo, dan Hj Nafsiah Dakhlan Iskan (Isteri Menteri BUMN).
Sedangkan dari Kalimantan Selatan selain Wakil Gubernur Kalsel H Rudy Resnawan, juga hadir sejumlah Pejabat Pemprov Kalsel diantaranya Staf Ahli H Nisfu¿ani, Karo Humas HM Haris Makki, Karo Umum H Zulkifli, Karo Perlengkapan H Wing Ariansyah, Karo Organisasi H Perkasa Alam, dan karo hukum.
Nuansa Banjar terasa sangat kental pada halal bihalal, dimana sebelum memasuki Gelora Pancasila aneka kuliner Banjar dari Nasi kuning, Soto Banjar, Katupat Kandangan, buras, hingga wadai bingka, cincin, ontuk-ontuk, hingga roti pisang.
Selain itu, amparan tatak, kararaban dan makanan khas lainnya, cukup menarik minat warga banjar di perantauan untuk membeli.
Begitu pula gelaran seni budaya Banjar ditampilkan, dari tari-tarian, lagu Banjar, busana/pakai adat banjar tradisionil dan modifikasi, juga ditampilkan kesenian Madihin.
Komunikasi dalam bahasa banjar, terdengar masih fasih sesama yang hadir.
Ketua K3 Jawa Timur H Ma’mun Adnan mengatakan kegiatan Halal Bihalal, selain untuk bersilaturahmi 10 ribu Kepala Keluarga warga perantauan asal Kalimantan, juga untuk mengetahui perkembangan kemajuan daerah asal.
"Makanya kita harapkan para pejabat empat propinsi di Kalimantan bisa hadir, untuk memberikan informasi kemajuan pembangunan didaerah," katanya.
Menurut H Ma¿mun Adnan, ada sekitar 10 ribu kepala keluarga (KK) asal Kalimantan yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Sumber: http://www.tribunnews.com