Kirab Budaya Prawirotaman Jadi Magnet Wisatawan

Yogyakarta - Prawirotaman memiliki magnet tersendiri bagi wisatawan asing. Ini pula yang menginspirasi digelarnya Festival Seni dan Kirab Budaya Prawirotaman 2016. Puncak acara ditandai dengan kirab yang diikuti kontingen dari 20 negara di sepanjang kawasan Prawirotaman.

Ketua pengurus Paguyuban Pengusaha Pariwisata Prawirotaman Yogyakarta (P4Y) Suhartono menjelaskan, Prawirotaman memiliki potensi yang besar. Kawasan yang terkenal sebagai kampungnya bule ini kerap menjadi destinasi wisatawan untuk menginap.

”Itulah mengapa gelaran ini diadakan di sini (Prawirotaman) dengan melibatkan puluhan warga negara asing. Menampilkan potensi seni dan budaya dari Jogjakarta. Ada pula keterlibatan warga asing dengan mengusung budaya masing-masing,” kata Suhartono, kemarin (24/7).

Untuk kirab budaya melibatkan beragam puluhan kelompok seni di Jogjakarta. Mulai dari bregada keprajuritan, kelompok seni jathilan hingga barongsai. Sementara para warga asing yang terlibat mayoritas pelajar dan mahasiswa yang sedang menimba ilmu di DIJ.

Kegiatan ini dikemas selama dua hari, Sabtu (23/7) dan Minggu (24/7). Selain kirab ajang ini juga menampilkan pertunjukan seni di sepanjang Jalan Prawirotaman. Bahkan kafe-kafe di sepanjang jalan ini juga turut terlibat dengan menampilkan pertunjukan musik.

”Harapan ke depan kegiatan ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jogjakarta. Selain itu, juga meningkatkan angka kepercayaan wisatawan asing untuk berlibur ke sini,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, bulan ini adalah angka tertinggi kunjungan wisatawan asing. Ini masih berlangsung hingga tiga bulan ke depan, tepatnya pada September. Tentunya ini menjadi poin lebih bagi wisata maupun ekonomi di Jogjakarta, khususnya Prawirotaman.

Saat kirab seni terlihat para wisatawan asing memadati Jalan Prawirotaman. Sebagian ada yang turut mengabadikan melalui gadget masing-masing. Semakin mencuri perhatian ketika rombongan jathilan dan bregada keprajuritan melewati mereka.

”Minat wisatawan asing ini selalu tinggi ketika kami mengangkat seni budaya. Kebanyakan mereka tahu dari teman-teman mereka sendiri atau melalui sosial media. Ke depan akan diadakan secara rutin setiap tahunnya,” katanya.

Salah satu peserta kirab asal Kamboja, Sarun Kimfong mengaku, tertarik mengikuti kegiatan ini. Pelajar yang baru menjalani pertukaran pelajar di SMAN 5 Jogja ini tak canggung untuk tampil dan membawa bendera negaranya.

”Saya sangat senang dilibatkan dalam kegiatan ini. Tentu akan saya ceritakan kepada teman-teman saya di Kamboja setelah saya pulang nanti,” ujarnya.

Para pelajar asing yang terlibat dalam kirab ini berasal dari Filipina, Australia, Kamboja, Mesir, Fiji, India, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar. Juga dari Selandia Baru, Papua Nugini, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Belgia. 20. Selain itu juga turut meramaikan beberapa SMA Negeri dan Swasta di Jogjakarta. Kirab juga diramaikan oleh paguyuban sepeda ontel dan puluhan becak hias.

-

Arsip Blog

Recent Posts