Aneka Soto di Festival Makanan Kampoeng Tempo Doeloe

Jakarta - Festival Makanan Kampoeng Tempo Doeloe yang digelar di Kelapa Gading, Jakarta Utara, berlangsung dari tanggal 14 sampai 24 Mei 2009. Saban hari, festival kuliner yang buka pada jam 16.00-21.00 WIB ini diserbu seribuan lebih orang. Seperti yang terlihat pada Rabu (20/5), selepas magrib, cukup sulit mencari kursi kosong. Tua-muda, pria-wanita, dan anak-anak memadati area festival. Festival kuliner ini merupakan rangkaian dari perhelatan Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) 2009.

Ajang ini menghadirkan aneka menu dan jajanan tempo dulu. Dari rujak beubeuk, es goyang, tahu gejrot, kue serabi Solo, kerak telur, hingga kue putu Medan. Salah satu yang menjadi ikon menarik adalah aneka soto nusantara menjadi ikon yang menarik. Soto, sroto, atau coto memang masakan khas Indonesia yang terbuat dari daging dan sayuran. Tiap daerah memiliki jenis soto sendiri dan yang pasti, beda jenis, juga beda penyajian. Soto bisa dihidangkan dengan berbagai macam lauk dan dengan tambahan, seperti telur pindang, sate kerang, udang, jeruk limau, dan koya (campuran tumpukan kerupuk dengan bawang putih).

Soto sering ditemani nasi. Sebagian soto dihidangkan terpisah dengan nasi, seperti soto Betawi dan soto Padang. Tapi ada pula bersama atau dicampur, misalnya, Soto Kudus. Di lokasi JF3 ada tujuh anjungan soto, yakni soto Betawi, soto Ambengan, soto Padang, soto Cirebon, soto Medan, soto Madura, dan soto Kudus.

Walaupun dalam wadah mangkuk plastik, soto Ambengan mengepulkan aroma menggoda, bisa diandalkan buat menumpas hawa dingin sore yang diselimuti mendung tebal. Soto yang berasal dari daerah Ambengan, Surabaya, ini satu menu khas Jawa Timur yang menggiurkan. Topping koya menjadi daya tarik utama. Bumbunya campuran rempah-rempah, jahe, kunyit, serta bawang merah dan putih. Isinya adalah soto ayam, bihun, kol, hati-ampela, dan tanpa santan. Racikan itu di mulut cukup lezat sehingga lidah seperti menari-nari. Termasuk potongan telur muda yang terasa beda dengan telur biasanya.

Menurut Casmono, koki soto Ambengan, tiap porsi berisi tiga telur muda. Inilah telur yang belum keluar dari tubuh si ayam. "Susah memperolehnya karena ayam petelur yang disembelih belum tentu punya. Satu kilogram Rp 25 ribu," kata Casmono menunjuk tumpukan butir-butir telur belum jadi yang berwarna kuning.

Ingin sensasi berbeda, cobalah soto Padang. Soto ini sajiannya dari daging dendeng yang digoreng garing, sayuran, dan sambal yang terpisah. Paduan renyah dendeng dan bumbu khasnya menawarkan kelezatan bumi Sumatera. Banyak yang menyangka soto Padang memiliki kuah bersantan, padahal soto ini menggunakan kuah kaldu ayam yang bening. Ciri khas soto ini adalah kerupuk sagu merah dan perkedel kentang yang dicelupkan ke dalam kuah soto.

Berikutnya, soto Madura yang menyajikan daging campur, soto Cirebon yang mengandalkan empal gentong dan lontong, serta soto Medan yang didominasi udang galah dan daging ayam. Adapun soto Betawi punya kekhasan berupa kuah santannya. Selain daging dan kentang goreng, soto andalan Jakarta ini memuat tomat untuk sensasi segar yang mengimbangi "berat"-nya kuah santan. Sedikit wangi kayu manis ikut menyegarkan aromanya.

H. Abdul Manaf dari bilik Soto Betawi “Si Babeh” menuturkan, sotonya laris manis di JF3. Inilah kali pertama dia diajak ikut sejak membuka warung soto pada 1998. "Tiap malam rata-rata terjual 150 porsi," kata Babeh dengan mimik cerah. Padahal, harga di JF3 lebih mahal Rp 5.000 dari porsi yang ditawarkan di warungnya. Selisih Rp 2-5 ribu dari biasanya ternyata bisa dimaklumi, namanya juga festival. Dengan rasa yang terjaga dan istimewa bersama sajian jajanan lain, harga sepaket soto antara Rp 17 ribu dan Rp 27 ribu berikut teh botol cukup terjangkau.

Meskipun sajian jajanan JF3 2009 menarik selera, mestinya panitia bisa lebih merancang lokasi yang lebih luas, sehingga pengunjung nyaman tanpa berjubel dan mengantre. "Kurang nyaman. Sesak," kata seorang bapak mengkritik panitia. (Dwi Arjanto)

Sumber: http://www.tempointeraktif.com 22 Mei 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts