Batam Serius Benahi Tempat Wisata

Batam, Kep. Riau - Mendukung Visit Batam 2010, Pemerintah Kota Batam sudah melakukan pembenahan-pembenahan terhadap infrastruktur. Tahun 2007 lalu, misalnya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Batam telah melakukan pembenahan terhadap tiga pantai dan gedung kesenian. Di antaranya Tanjung Memban, Teluk Mata Ikan dan Pantai Melur.

Di Pantai Tanjung Memban yang berlokasi di Nongsa, Dinas Pariwisata Batam membangun gazebo, cottage, panggung hiburan, toilet, pintu gerbang, kios, papan peta wisata, dan jalan pelesatan. Pengelolaannya diberikan kepada masyarakat di bawah binaan Pemko Batam. Tidak hanya pantai Memban, Pemko Batam juga melakukan hal yang sama terhadap penataan menata Pantai Teluk Mata Ikan. Tujuannya menjadikan pantai tersebut sebagai tempat wisata publik. Sedangkan di Pantai Melur, yang sudah lama menjadi tempat wisata, Pemko membangun kios, tower pengawas pantai dan pendestarian.

Sementara pembenahan Rumah Tua di Batu Besar, Nongsa, lebih ke nuansa budaya dan nilai seni Melayu. Di dalamnya akan diisi oleh aneka ragam pakaian dan alat-alat budaya Melayu berupa pelaminan, perkakas dapur. Juga akan diisi dengan sanggar budaya untuk menampilkan tari-tarian Melayu.

Namun tampaknya hingga kini fasilitas-fasilitas yang tersedia di ketiga pantai tersebut belum dikelola dengan baik, sehingga fasilitas tersebut menjadi tak terawat dan rusak. Menanggapi hal tersebut, Kabag Humas Pemko Yusfa Hendri menjelaskan, fokus Visit Batam 2010 untuk meningkatkan jumlah wisatawan. Di tahun 2008-2009, Pemko, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Batam, berupaya melakukan penataan dan membuat kalender even. “Seperti diketahui, setiap bulannya kegiatan-kegiatan selalu full setiap bulan,” tegasnya.

Di samping itu, terangnya, pemerintah berupaya melakukan pembenahan sarana dan prasarana di ketiga pantai tersebut yakni Tanjung Memban, Teluk Mata Ikan, dan Pantai Melur. “Memang tempat tersebut belum berjalan optimal, tapi karena sarana dan prasarananya sudah ada, kita tinggal melakukan kerja sama ke berbagai pihak agar mendatangkan wisatawan ke tempat tersebut,” ujar Yusfa.

Ke depannya, lanjut Yusfa, pemerintah akan kerjasama dengan pelaku-pelaku usaha pariwisata dan institusi lainnya, seperti BTPB, PHRI Batam, ASITA Batam, Ajahib, HPI Batam, asosiasi pelayaran dan maskapai penerbangan, kepolisian, dan lain-lain. “Selain itu, untuk mengisi kios-kios yang tersedia, berbagai macam kerajinan yang dihasilkan pengrajin di Batam akan dijajakan di lokasi tersebut. Bisa juga diisi dengan menjual makanan dan minuman,” jelasnya. (b)

Sumber: http://batampos.co.id 22 Mei 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts