Jakarta - Ada kabar baik yang berembus menjelang akhir masa anggaran 2010. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) mengabarkan, target pemerintah pada awal tahun untuk menyedot 7 juta wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Indonesia tercapai.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik menyatakan, hingga Desember 2010 kunjungan wisman ke Indonesia melampaui 6,75 juta dan mendekati target 7 juta. Dengan jumlah kunjungan itu, perolehan devisa dari sektor pariwisata diperkirakan USD 7 miliar atau sekitar Rp 63,9 triliun.
"Kami bersyukur optimisme kami terbayar dengan hasil memuaskan. Estimasi kami, hingga tutup tahun kunjungan wisman akan mencapai 7 juta orang. Dengan demikian, kegiatan pariwisata nasional telah menghasilkan sekitar USD 7 miliar," kata Jero Wacik ketika ditemui di kantornya kemarin (2/12).
Dia mengatakan, di pengujung 2010 atau lazim disebut masa injury time justru momen peak seasons kedatangan wisman ke Indonesia. Karena itu, pemerintah menggalang para pegiat industri pariwisata untuk berusaha keras menarik kunjungan wisman sebanyak mungkin.
Dengan begitu, pengaruhnya terhadap capaian target tahun ini cukup besar. Diharapkan, ragam program menarik yang akan ditawarkan di pengujung tahun dapat menutupi penurunan kunjungan wisman ke Jogjakarta akibat letusan Gunung Merapi bulan lalu.
Erupsi Merapi, menurut Jero Wacik, tidak berpengaruh terhadap pariwisata nasional. Wisman yang masuk melalui Bandara Adisutjipto, Jogjakarta, setiap bulan 4 ribu orang. Dia mengatakan, pada 2011 pemerintah akan lebih banyak menggelar seni budaya. Sebab, selain menjadi magnet bagi wisman, seni budaya bisa menjadi sarana membangun karakter bangsa. Kemenbudpar juga meminta pemerintah daerah (pemda) menyediakan anggaran kesenian yang memadai untuk suksesi program wisata nasional.
"Dengan kerja sama berbagai pihak, ragam program wisata nasional dapat terus terjaga dengan baik dan mendulang pemasukan bagi negara," tuturnya. (zul/c4/iro)
Sumber: http://www.jpnn.com
