Didasari `Pahot Tahi`, Tugu Raja Siagian akan Dibangun di Tobasa

Toba Samosir, Sumatra Utara - Didasari “Pahot Tahi” (mempersatukan tujuan), akan dibangun dengan paradigma baru Tugu Raja Siagian di atas lahan seluas 2,3 hektar di Porlak Patik Desa Sihobuk Bonan Dolok, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir. Tugu Raja Siagian lengkap dengan ruang pustaka, ruang doa, ruang karya budaya Batak serta Ruma yang berfungsi sebagai “Partungkoan” pada tahap pertama (zona I Inti) bangunan berbiaya Rp 3,1 milyar. Arsiteknya sendiri dirancang langsung oleh calon doktor, yaitu Ir Morida Siagian, Dosen Universitas Sumatra Utara (USU).

Pembangunan Tugu Raja Siagian yang direncanakan akan dikembangkan di areal seluas 10 hektar ini diharapkan akan memberikan dampak yang positif dalam rangkaian mempersatukan Marga Siagian seluruh dunia serta memberi dampak dalam peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. Panitia Tugu Raja Siagian di antaranya terdiri dari Ketua Umum Pembangunan Tugu Siagian R. Rikki Siagian, SE., SH., MM., bersama Sekretaris Umum Hendry Siagian, DM., Ketua I Bidang Perencanaan dan Pembangunan Drs. Turman Siagian, Msi., Ketua Pelaksanaan Harian Ir. Edward Siagian, MT., serta staf ahli DR. Nelson Siagian.

Tugu dibangun dengan sistim zoning dan dibagi menjadi 3 zona, antara lain: Zona Inti (Tugu, Ruma Batak, panggung terbuka), Zona 2 (agrobisnis), serta Zona 3 (pasar tradisional). Pembangunan tugu ini bukan hanya tugu yang berdiri saja, namun atas ide yang muncul dari generasi muda Siagian, keinginan memberi dampak sosial, ekonomis, dan pariwisata untuk masyarakat sekitar.

“Pendirian tugu ini bukan mencontoh marga-marga lain yang membangun tugu di Tobasa, namun dengan paradigma baru monumen yang hidup dan bukan monumen orang mati. Konsepnya diharapkan areal tugu menjadi lokasi aktifitas kegiatan masyarakat sekitar dan masyarakat Kabupaten Toba Samosir,” ungkap Hendry Siagian dan Edward Siagian.

Guna suksesnya pembangunan Tugu Raja Siagian ini akan dilakukan event-event dalam rangka menggalang dana. Guna melanjutkan pembangunan serta pengelolaan tugu ini, nantinya akan dibentuk yayasan sebelum peresmian tugu. “Semua panitia merupakan generasi muda yang optimis dan semangat,” ungkap staf ahli, DR. Nelson Siagian.

Peletakan batu pertama pembangunan Tugu Raja Siagian yang dalam pembangunannya direncanakan selesai antara 6-8 bulan (Juli 2010 diresmikan), dilaksanakan Sabtu (28/3) dihadiri DR. RE. Nainggolan, MM., Sekdapropsu mewakili Gubernur Sumatra Utara H. Syamsul Arifin, SE., Wakil Bupati Tobasa Ir. Mindo Tua Siagian, MSc., Sekdakab Tobasa Liberty Pasaribu SH. Msi., Asisten I Pemerintahan Pemkab Tobasa Drs. Albert Sidabutar, Panitia pembangunan Tugu Raja Siagian, serta Marga Siagian yang ada di Bona Pasogit.

Gubernur Sumatra Utara pada kesempatan tersebut melalui Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Utara (Sekdapropsu) DR. RE. Nainggolan mengatakan, pembangunan Tugu Raja Siagian dengan paradigma baru ini kiranya mengisyaratkan kepada kita memberi dampak positif dan menjadi tugu hidup yang memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. “Dampak pembangunan Tugu Raja Siagian ini dengan berbagai fasilitas, bisa dimanfaatkan Pomparan Raja Siagian dan masyarakat sekitar untuk melakukan berbagai kegiatan seperti upacara adat, acara pemerintahan khususnya kegiatan-kegiatan masyarakat desa dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,“ ungkap RE. Nainggolan membacakan pidato Gubernur Sumatra Utara.

Lebih lanjut diungkapkan Gubernur melalui Sekdapropsu, pembangunan Tugu Raja Siagian akan menjadi menjalin keutuhan dan persatuan Marga Siagian yang ada di seluruh dunia dan akan menjadi ikatan persatuan sesama anak bangsa. “Kiranya pembangunan Tugu Raja Siagian ini mempersatukan kerukunan, kasih sayang dan kebersamaan Marga Siagian, karena Marga Siagian adalah marga yang diberkati Tuhan, “ kata mantan Bupati Tapanuli Utara ini. (T11/g)

Sumber: http://hariansib.com (30 Maret 2009)
-

Arsip Blog

Recent Posts