Museum Bahasa Melayu Segera Dibangun di Riau

Pekanbaru, Riau - Provinsi Riau dan Kepulauan Riau merancang bangun museum bahasa Melayu serta sepakat menggiatkan penggunaan bahasa Melayu dalam bentuk prosa dan puisi di masa mendatang.

Hasil seminar bahasa Indonesia yang diselenggarakan selama dua hari sejak Selasa (21-22/12) lalu melahirkan beberapa rekomendasi antara lain pembangunan monumen, museum bahasa Melayu Provinsi Riau dan Kepulauan Riau.

Seminar nasional yang dihadiri 18 provinsi, para pakar dan sejarahwan bahasa serta mahasiswa dari negara tetangga Malaysia itu menghasilkan rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah dan disosialisasikan kepada masyarakat.

"Sejarah telah membuktikan dalam perjalanan peradaban kemanusiaan, negara serumpun yang selama ini dibagi berdasarkan sepandan politik melalui bahasa yang sama mampu menjadikan negara tersebut menjadi bangsa yang kuat," jelas Gubernur Riau, HM Rusli Zainal di Pekanbaru, Rabu, (22/12).

Bahasa Melayu dinilai telah menjadi ruh bagi puak Melayu dan puak lain sebagai sebuah identitas bersama bagi negara-negara di AsiaTenggara. Jumlah penutur bahasa ini tidak kalah dari penutur bahasa-bahasa besar dunia lain, bahkan lebih banyak dari pengguna bahasa Perancis yang dinilai paling elok di dunia.

Rusli menambahkan, dengan disepakati bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia perlu dilihat secara jujur karena ada pendapat pengamat bahasa dan budaya yang memandang asal muasal ini tidak penting.

"Bagaimana peranan bahasa Melayu Riau-Kepri yang telah dibina dan dipelihara oleh Raja Ali Haji dan para cendekiawan Riau masa itu, dalam perjalanannya hampir tidak pernah terungkap secara jujur," tambahnya.

Seminar bertema Sumbangsih bahasa Melayu sebagai asal bahasa Indonesia dikaitkan dengan azam mewujudkan bahasa Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara dan citra Bhinneka Tunggal Ika merupakan ungkapan jujur yang harus diakui oleh bangsa ini.

Kegiatan tersebut sebagai bentuk penghargaan perjuangan yang dilakukan Raja Ali Haji dan kawan-kawan di masa lalu.

Gubernur mengajak bersama mengembangkan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan bukan hanya nasional tetapi juga Internasional khususnya oleh negara-negara Melayu di dunia.

-

Arsip Blog

Recent Posts