Tarian Massal Warnai Pembukaan KBS

Sambas, Kalbar – Tarian massal dan arakan perkawinan mewarnai pembukaan Kemah Budaya Serumpun Indonesia-Malaysia-Brunei Darussalam Rabu (15/12) kemarin. Kegiatan ini dibuka Gubernur Kalimantan Barat Cornelis dikarenakan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, yang sedianya membuka, berhalangan hadir di Kota Sambas.

Pembukaan ditandai pemukulan gong oleh Ketua Kwarnas, Azrul Azwar, Penyumpitan Balon oleh Gubernur Kalbar, dan Pemukulan Beduk oleh Ketua Pengakap Malaysia, Dato’ Kaharudin Bin Mo’min, Ketua Pengakap Brunei Darussalam Badar Bin Ali, dan Bupati Sambas, Burhanuddin A Rasyid.

Tarian massal saat pembukaan melibatkan ratusan penari yang mewakili beberapa etnis, yakni Tionghoa, Dayak, dan Melayu. Penampilan tarian ini menyedot perhatian tamu undangan dan masyarakat yang berbondong-bondong ke tepi lapangan menyaksikan acara pembukaan. Terik Panas Matahari tidak menjadi penghalang masyarakat menyaksikan tari kolosal tersebut.

Gubernur Kalbar Cornelis mengatakan, kemah budaya ini merupakan salah satu upaya menjaga silaturahmi, terutama budaya serumpun. “Budaya dan warisan seni setanah Kalimantan adalah sama. Buktinya etnis yang ada hampir sama, seperti melayu, tionghoa, hingga etnis dayak,” ungkapnya.

Ia mengemukakan, melalui kemah budaya hendaknya ditingkatkan persaudaraan bangsa serumpun. “Tujuannya mendukung kelestarian dan peningkatan silaturahmi bangsa serumpun Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darrusalam,” tutur Cornelis.

Bupati Sambas Burhanuddin AR mengatakan, melalui KBS ini hal-hal yang menjadi jurang pemisah bangsa serumpun dapat direkatkan lagi. Dikatakannya, lihat saja pembauran antara anggota Pramuka dan Pengakap Malaysia-Brunei Darussalam cukup baik. “Apalagi Sambas dengan Brunei-Malaysia mempunyai hubungan historis, sehingga hubungan negara serumpun makin baik,” ujarnya. (riq)

-

Arsip Blog

Recent Posts