Mahasiswa UBH Perkenalkan 'Rumah Gadang' di Jerman

Padang, Sumbar - Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Bung Hatta (UBH) Padang setiap tahun memperkenalkan arsitektur tradisional "Rumah Gadang" (rumah adat suku Minangkabau) kepada pada civitas akademika University of HAWK Hildesheim (UHH) Jerman.

Upaya tersebut selalu dilakukan para mahasiswa dan dosen pembimbing UBH yang tiap tahun dikirim ke UHH dalam kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dan praktik kerja di negara maju tersebut, kata Kepala Biro Humas UBH, Indrawadi kepada ANTARA di Padang, Minggu.

Menurut dia, memperkenalkan "Rumah Gadang" itu sebagai salah satu bentuk promosi budaya Indonesia agar rumah adat Minang dapat dikenal luas di dunia internasional sehingga Badan PBB yang menangani Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) dapat menetapkannya sebagai salah satu warisan budaya dunia.

Rumah Gadang mempunyai ciri khas atap "bagonjong" (runcing ke atas seperti susunan tanduk kerbau) dengan dinding berukiran khas Minangkabau, serta sebagian besar bahan bangunan dari kayu.

Ia menjelaskan, upaya memperkenalkan Rumah Gadang sebagai bagian dari warisan budaya dunia, agar salah satu ciri khas Minangkabau ini dapat dipertahankan sekaligus mendapat pengakuan dunia internasional.

Upaya-upaya ini dibutuhkan mengingat dalam kenyataanya perkembangan arsitektur bangunan tradisional Minangkabau berupa Rumah Gadang telah mengalami tahap yang tidak pernah berkembang dengan baik.

Sebelumnya, seorang peneliti pada Fakultas Teknik Arsitektur, UBH, Dr Ir Eko Alvares M.SA menyebutkan, linieritas perkembangan arsitektur bangunan tradisional Minangkabau memang mengalami tahap yang tidak pernah berkembang dengan baik.

Menurut dia, pendapatan tersebut didukung beberapa fakta seperti perkembangan fisik bangunan dengan arsitektur tradisional Minang tidak mengalami perkembangan berarti sejak puluhan tahun terakhir.

Ia mengatakan, perkembangan arsitektur seharusnya mengalami kemajuan yang linier sesuai perkembangan masyarakat pendukungnya sehingga dalam satu waktu mengalami transformasi bentuk dalam menjawab tantangan kemajuan zaman.

Terhadap perkembangan arsitektur tradisional Minangkabau, terlihat aspek modernisasinya tidak berkembang disebabkan terjadinya patahan dan interupsi yang dipengaruhi kondisi sosial budaya masyarakat pendukungnya.

Eko menilai, beberapa usaha yang dilakukan untuk transformasi arsitektur tradisional Minangkabau sering terjebak dalam simbol-simbol dan simplifikasi fisik.

Bahkan usaha-usaha dilakukan, tidak menunjukan perkembangan berarti namun lebih cenderung berhenti, tambah Eko Alvares.

Sementara itu, Indrawadi menyebutkan, kegiatan praktik kerja mahasiswa arsitektur UBH termasuk untuk memperkenalkan Rumah Gadang, merupakan salah satu program dalam kerja sama antara UBH dan UHH sejak 1988.

Dalam program ini, sejak 1996 UBH telah mengirim mahasiswa arsitekturnya melakukan praktik kerja ke Hildesheim sebanyak 74 orang.

Sebaliknya, sejak 1988 University of HAWK Hildesheim telah mengirim 96 mahasiswanya untuk melakukan kerja praktik di UBH.

Untuk tahun 2010 akan berangkat empat mahasiswa didampingi seorang dosen pembimbing ke Jerman yang direncanakan berangkat, pekan kedua Mei 2010.

Mahasiswa UBH itu yakni, Bunga Nilam Sari, Ardiansyah, Lisiana dan Andika Putra, sedangkan dosen pendamping, Ir Indra Parni MT yang juga Wakil Dekan Fakultas Teknik dan Perencanaan UBH.

Kegiatan selama tiga bulan tersebut seharusnya telah dimulai Rabu (21/4) namun ditunda hingga Jumat (30/4) karena ditutupnya bandara-bandara di Eropa termasuk di Jerman akibat letusan Gunung Eyjafjallajokull di Islandia. (H014/K004)

Sumber: http://www.antaranews.com
-

Arsip Blog

Recent Posts