Mataram, NTB - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengusulkan kepada Kementerian Kehutanan agar kawasan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, dijadikan taman nasional.
Usulan itu dilayangkan setelah Detail Enginering Design (DED) kawasan Gunung Tambora itu dirampungkan, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Lalu Gita Aryadi, di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan, pimpinan Dinas Kehutanan NTB tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait sehubungan dengan perampungan DED kawasan Gunung Tambora itu.
DIharapkan penyusunan DED kawasan Gunung Tambora itu berjalan lancar karena nantinya penetapan Taman Nasional Gunung Tambora akan berdampak positif terhadap sektor pariwisata NTB.
"Kami sangat mendukung pengajuan usulan kawasan Gunung Tambora jadi taman nasional, dan siap mempromosikan obyek wisata nasional itu," ujarnya.
Kepala Dinas Kehutanan NTB Hartina, yang dihubungi secara terpisah membenarkan adanya upaya pengajuan usulan kawasan Gunung Tambora jadi taman nasional.
Namun, ia enggan menjelaskan secara rinci proses pengajuan usulan tersebut. "Ya...benar kami sedang proses," ujarnya.
Seperti diketahui, Gunung Tambora merupakan gunung berapi dan terletak di Pulau Sumbawa, NTB, yang semula tingginya mencapai 4.300 meter lebih dari permukaan laut.
Namun setelah gunung ini meletus pada 11 April 1815, ketinggian Gunung Tambora berkurang dan kini hanya mencapai sekitar 2.850 meter dari permukaan laut.
Peristiwa letusan gunung yang cukup dahsyat itu telah membuat sepertiga dari tubuh Gunung Tambora hancur. Jumlah korban akibat letusan gunung itu mencapai lebih dari 92 ribu jiwa.
Tiga buah kerajaan di pulau Sumbawa, seperti Pusat Kerajaan Tambora, Kerajaan Pekat serta Kerajaan Sanggar ikut musnah akibat letusan Gunung Tambora.
Akibat letusan itu, Gunung Tambora memiliki sebuah kawah berukuran besar diameternya mencapai lebih dari tujuh kilometer dengan kedalaman lebih dari satu kilometer.
Di tengah kawah itu terdapat gunung berapi yang dalam bahasa Bima gunung api itu disebut Doro Afi Toi yang artinya gunung api kecil.
Lapisan dinding kawah yang menjadi tempat hidup bunga Edelweiss menjadi daya tarik tersendiri dari kawasan puncak Gunung Tambora. (mh/MH/ant)
Sumber: http://www.beritadaerah.com
Usulan itu dilayangkan setelah Detail Enginering Design (DED) kawasan Gunung Tambora itu dirampungkan, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Lalu Gita Aryadi, di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan, pimpinan Dinas Kehutanan NTB tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait sehubungan dengan perampungan DED kawasan Gunung Tambora itu.
DIharapkan penyusunan DED kawasan Gunung Tambora itu berjalan lancar karena nantinya penetapan Taman Nasional Gunung Tambora akan berdampak positif terhadap sektor pariwisata NTB.
"Kami sangat mendukung pengajuan usulan kawasan Gunung Tambora jadi taman nasional, dan siap mempromosikan obyek wisata nasional itu," ujarnya.
Kepala Dinas Kehutanan NTB Hartina, yang dihubungi secara terpisah membenarkan adanya upaya pengajuan usulan kawasan Gunung Tambora jadi taman nasional.
Namun, ia enggan menjelaskan secara rinci proses pengajuan usulan tersebut. "Ya...benar kami sedang proses," ujarnya.
Seperti diketahui, Gunung Tambora merupakan gunung berapi dan terletak di Pulau Sumbawa, NTB, yang semula tingginya mencapai 4.300 meter lebih dari permukaan laut.
Namun setelah gunung ini meletus pada 11 April 1815, ketinggian Gunung Tambora berkurang dan kini hanya mencapai sekitar 2.850 meter dari permukaan laut.
Peristiwa letusan gunung yang cukup dahsyat itu telah membuat sepertiga dari tubuh Gunung Tambora hancur. Jumlah korban akibat letusan gunung itu mencapai lebih dari 92 ribu jiwa.
Tiga buah kerajaan di pulau Sumbawa, seperti Pusat Kerajaan Tambora, Kerajaan Pekat serta Kerajaan Sanggar ikut musnah akibat letusan Gunung Tambora.
Akibat letusan itu, Gunung Tambora memiliki sebuah kawah berukuran besar diameternya mencapai lebih dari tujuh kilometer dengan kedalaman lebih dari satu kilometer.
Di tengah kawah itu terdapat gunung berapi yang dalam bahasa Bima gunung api itu disebut Doro Afi Toi yang artinya gunung api kecil.
Lapisan dinding kawah yang menjadi tempat hidup bunga Edelweiss menjadi daya tarik tersendiri dari kawasan puncak Gunung Tambora. (mh/MH/ant)
Sumber: http://www.beritadaerah.com