Pagaralam, Sumbar - Batu megalit yang terdapat tapak kaki manusia, ditemukan di kebun kopi sekitar Sungai Indikat, Dusun Talang Kubangan, Kelurahan Lubuk Buntak, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Minggu (25/4).
Batu megalit ditemukan Manto, warga setempat saat sedang menggarap kebun, dengan posisi batu tersebut berada di daerah perkebunan kopi berjarak sekitar 15 km dari Kota Pagaralam.
Menurut Manto yang ditemui, Senin (26/4), mengatakan, pada permukaan batu, terdapat ukiran tapak kaki manusia berukuran lebar sekitar 12 cm dan panjang 30 cm, sedangkan di sisi kiri kanannya terdapat tulisan mirip huruf ulu.
Namun guratan atau bentuk tapak kaki tersebut tidak begitu jelas kalau hanya dilihat sekilas, selain karena memang permukaan batu sudah banyak lumut dan pengaruh alam.
"Batu megalit yang berukuran panjang 1 meter lebar 70 cm, beratnya sekitar 200 kg ini, ditemukan di kebun kopi Dusun Talang Kubangan, Kelurahan Lubuk Buntak, Kecamatan Dempo Selatan, berjarak 5 kilometer dari Dusun Lubuk Buntak," katanya.
Ia mengatakan, daerah itu banyak bebatuan berukuran besar, tapi secara tidak sengaja menemukan ada tulisan dan tapak kaki manusia di batu itu. "Diperkirakan batu megalit itu sudah berumur ribuan tahun, dengan kondisinya sudah tidak utuh lagi, ada bagian sudah mulai terkikis, termasuk tulisannya juga sudah mulai memudar dan batu juga banyak mengalami retak," ujar dia.
Dahulunya daerah tempat penemuan batu megalit itu merupakan belukar di pinggir jurang, namun karena banyak warga kurang mengerti kalau batu tersebut bernilai sejarah sehingga tidak ada yang memperdulikan apalagi untuk melestarikannya, kata dia lagi.
"Perlu dibersihkan di sekitar batu tersebut agar bisa terlihat dengan jelas bentuk dan ukuran yang sebenarnya. Kalau digali kemungkinan akan ditemukan banyak macam tulisan atau guratan lainnya. Apalagi Pagaralam cukup banyak menyimpan megalit peninggalan zaman dahulu, namun pemeliharaanya masih belum dilakukan secara baik," kata dia lagi.
Peneliti Balai Arkeologi Palembang, Kristantina Indriastuti mengatakan, penemuan itu masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, untuk mengetahui seluk beluk batu megalit yang terdapat tapak kaki dan tulisan diperkirakan huruf ulu tersebut.
"Demikian juga dengan penemuan gua masih perlu pembuktian secara ilmiah melalui penelitian dan bukti lainnya, seperti sisa-sisa arang, subsistensi makanan, aktivitas penguburan, perbengkelan, pembuatan alat batu, dan peralatan manusia," ujar Kristantina pula.
Di sekitar gua itu ditemukan pula peralatan berupa kapak-kapak batu, serpih, serut dan benda-benda lainnya. "Memang sudah kami agendakan tahun 2011, penelitian Balai Arkeologi Palembang akan fokus di daerah Pagaralam," kata dia. (Ant/OL-02)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com
Batu megalit ditemukan Manto, warga setempat saat sedang menggarap kebun, dengan posisi batu tersebut berada di daerah perkebunan kopi berjarak sekitar 15 km dari Kota Pagaralam.
Menurut Manto yang ditemui, Senin (26/4), mengatakan, pada permukaan batu, terdapat ukiran tapak kaki manusia berukuran lebar sekitar 12 cm dan panjang 30 cm, sedangkan di sisi kiri kanannya terdapat tulisan mirip huruf ulu.
Namun guratan atau bentuk tapak kaki tersebut tidak begitu jelas kalau hanya dilihat sekilas, selain karena memang permukaan batu sudah banyak lumut dan pengaruh alam.
"Batu megalit yang berukuran panjang 1 meter lebar 70 cm, beratnya sekitar 200 kg ini, ditemukan di kebun kopi Dusun Talang Kubangan, Kelurahan Lubuk Buntak, Kecamatan Dempo Selatan, berjarak 5 kilometer dari Dusun Lubuk Buntak," katanya.
Ia mengatakan, daerah itu banyak bebatuan berukuran besar, tapi secara tidak sengaja menemukan ada tulisan dan tapak kaki manusia di batu itu. "Diperkirakan batu megalit itu sudah berumur ribuan tahun, dengan kondisinya sudah tidak utuh lagi, ada bagian sudah mulai terkikis, termasuk tulisannya juga sudah mulai memudar dan batu juga banyak mengalami retak," ujar dia.
Dahulunya daerah tempat penemuan batu megalit itu merupakan belukar di pinggir jurang, namun karena banyak warga kurang mengerti kalau batu tersebut bernilai sejarah sehingga tidak ada yang memperdulikan apalagi untuk melestarikannya, kata dia lagi.
"Perlu dibersihkan di sekitar batu tersebut agar bisa terlihat dengan jelas bentuk dan ukuran yang sebenarnya. Kalau digali kemungkinan akan ditemukan banyak macam tulisan atau guratan lainnya. Apalagi Pagaralam cukup banyak menyimpan megalit peninggalan zaman dahulu, namun pemeliharaanya masih belum dilakukan secara baik," kata dia lagi.
Peneliti Balai Arkeologi Palembang, Kristantina Indriastuti mengatakan, penemuan itu masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, untuk mengetahui seluk beluk batu megalit yang terdapat tapak kaki dan tulisan diperkirakan huruf ulu tersebut.
"Demikian juga dengan penemuan gua masih perlu pembuktian secara ilmiah melalui penelitian dan bukti lainnya, seperti sisa-sisa arang, subsistensi makanan, aktivitas penguburan, perbengkelan, pembuatan alat batu, dan peralatan manusia," ujar Kristantina pula.
Di sekitar gua itu ditemukan pula peralatan berupa kapak-kapak batu, serpih, serut dan benda-benda lainnya. "Memang sudah kami agendakan tahun 2011, penelitian Balai Arkeologi Palembang akan fokus di daerah Pagaralam," kata dia. (Ant/OL-02)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com