Sleman, DIY - Hampir empat tahun pascagempa, candi utama Prambanan yaitu Candi Syiwa sama sekali belum tersentuh pemugaran. Meski demikian, minat wisatawan untuk berkunjung sangat tinggi. Kompleks Candi Prambanan dipastikan aman.
Candi Syiwa yang terletak di tengah kompleks Candi Prambanan tersebut memang belum bisa dimasuki oleh wisatawan. Pemugaran Candi Syiwa terkendala kompleksnya kerusakan.
Hingga kini, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko masih memagari Candi Syiwa. Beberapa papan larangan masuk ke candi ditulis di sekitar Candi Syiwa.
"Jika dilihat dari fisik konstruksi bangunan, Candi Syiwa sama sekali tidak menunjukkan kerusakan dan masih tegak berdiri. Jika masuk ke dalam candi, terdapat retakan vertikal cukup lebar sepanjang lebih dua meter dan tangan bisa masuk ke retakan," ujar Kepala Kantor Prambanan, Djoko Sutono, Kamis (22/4/2010).
Beberapa wisatawan yang berkunjung di Candi Prambanan mengeluh karena tidak bisa masuk ke candi utama. Dua candi apit lainnya juga belum bisa diakses pengunjung karena masih rusak.
Menurut Djoko, waktu renovasi Candi Syiwa belum bisa dipastikan karena masih dalam tahap studi. Beberapa waktu lalu, beberapa ahli di bidang konservasi maupun kesejarahan sudah meneliti dan belum bisa menentukan cara renovasi yang paling tepat. "Candi Syiwa sama sekali belum tersentuh, belum tahu apakah harus dibongkar total atau sebagian atau diinjeksi cairan," tambah Djoko.
Dua candi utama lainnya, yaitu Candi Nandi dan Candi Garuda telah kembali ke kondisi semula setelah proses pemugaran pascagempa. Pemugaran candi Nandi yang merupakan kendaraan Dewa Shiwa, misalnya, membutuhkan waktu lima bulan pada tahun 2008 dengan total biaya Rp 760 juta.
Sumber: http://travel.kompas.com
Candi Syiwa yang terletak di tengah kompleks Candi Prambanan tersebut memang belum bisa dimasuki oleh wisatawan. Pemugaran Candi Syiwa terkendala kompleksnya kerusakan.
Hingga kini, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko masih memagari Candi Syiwa. Beberapa papan larangan masuk ke candi ditulis di sekitar Candi Syiwa.
"Jika dilihat dari fisik konstruksi bangunan, Candi Syiwa sama sekali tidak menunjukkan kerusakan dan masih tegak berdiri. Jika masuk ke dalam candi, terdapat retakan vertikal cukup lebar sepanjang lebih dua meter dan tangan bisa masuk ke retakan," ujar Kepala Kantor Prambanan, Djoko Sutono, Kamis (22/4/2010).
Beberapa wisatawan yang berkunjung di Candi Prambanan mengeluh karena tidak bisa masuk ke candi utama. Dua candi apit lainnya juga belum bisa diakses pengunjung karena masih rusak.
Menurut Djoko, waktu renovasi Candi Syiwa belum bisa dipastikan karena masih dalam tahap studi. Beberapa waktu lalu, beberapa ahli di bidang konservasi maupun kesejarahan sudah meneliti dan belum bisa menentukan cara renovasi yang paling tepat. "Candi Syiwa sama sekali belum tersentuh, belum tahu apakah harus dibongkar total atau sebagian atau diinjeksi cairan," tambah Djoko.
Dua candi utama lainnya, yaitu Candi Nandi dan Candi Garuda telah kembali ke kondisi semula setelah proses pemugaran pascagempa. Pemugaran candi Nandi yang merupakan kendaraan Dewa Shiwa, misalnya, membutuhkan waktu lima bulan pada tahun 2008 dengan total biaya Rp 760 juta.
Sumber: http://travel.kompas.com