Budaya Melayu Dibangkitkan Kembali

Medan, Sumut - Pagelaran Festival Budaya Melayu Sumatera Utara 2010 yang dilaksanakan selama dua hari 27 hinga 28 November, di Mall Grand Palladium Medan menjadi momen bagi kebangkitan budaya melayu.

Sebanyak sepuluh kabupaten dan kota di Sumut yang ambil bagian dalam festival ini menampilkan tarian Japin, Serampang XII, dan Lagu Melayu.

Festival Budaya Melayu Sumatera Utara dibuka Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumut, Sudarno, disaksikan lebih 200 peserta dan pengunjung Grand Palladium.

Menurut Sudarno, tujuan dari penyelenggaran festival ini dimaksudkan untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat untuk lebih mencintai lagi nilai-nilai budaya Melayu di Sumut sehingga budaya lokal yang memiliki potensi dalam pengembangkan kebudayaan dan pariwisata Sumut ini tidak tergerus oleh pengaruh masuknya budaya-budaya asing.

“Festival ini sangat penting bagi kita semua dalam mengembangkan dan melestarikan kebudayaan melayu agar dapat lebih terjaga. Festival ini tentu juga bermanfaat sebagai ajang promosi kebudayaan yang nantinya dapat meningkatkan jumlah wisatawan asing dan nusantara,” katanya.

Koordinator Festival Budaya Melayu, Cut Umi yang juga menjabat sebagai Kasubdis Seni dan Budaya Disbudpar Sumut, menambahkan, pagelaran ini adalah wujud komitmen Disbudpar memberikan perhatian penuh terhadap potensi budaya lokal.

“Even ini sangat bermanfaat bagi generasi muda dan masyarakat luas agar lebih dapat mencintai dan melestarikan potensi kebudayaan lokal, khususnya Melayu di Sumut,” tuturnya.

Festival Budaya Melayu diikuti sepuluh kabupaten dan kota, diantaranya Medan, Binjai, Langkat, Deliserdang, Serdang Bedagai, Kotamadya Tebing Tinggi, Asahan, Tanjung Balai, Labuhan Batu, dan Batubara.

Selain itu Disbudpar Sumut juga menggelar seminar kebudayaan yang diikuti stakeholders pariwisata di Toara Convention Center Medan.

-

Arsip Blog

Recent Posts