Aceh Besar, NAD — Walaupun Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, kaya dengan berbagai obyek wisata pantai, alam, dan wisata kerajinan rakyat, tetapi Pemerintah Kabupaten Aceh Besar lebih fokus mengembangkan dan menggalakkan wisata spiritual dan wisata keluarga. Bupati Aceh Besar Bukhari Daud mengatakan hal itu, Rabu (24/6) di Indrapuri. "Wisata tak hanya identik dengan pantai, tetapi juga wisata lain yang tak kalah menarik, yakni wisata spiritual dan wisata keluarga," katanya.
Obyek wisata yang menarik dan potensial seperti wisata pantai Lhok Nga, pantai Ujung Bhate, kerajinan rencong, pemandian air panas, penangkaran gajah, dan wisata spiritual ke makam Laksamana Malahayati, makam Teuku Cik Ditiro, dan masjid benteng Indragiri. Bukhari Daud menjelaskan, pihaknya ingin mengubah image bahwa wisata yang menarik itu tidak hanya di pantai atau tempat-tempat lain yang bisa tempat mojok generasi muda, tetapi juga lokasi-lokasi spiritual dan wisata keluarga yang dapat memberikan pemahaman dan nilai-nilai spiritual. Wisata semacam itu saat ini sedang dikemas.
Ia mencontohkan bagaimana keberadaan Benteng Masjid Indragiri, yang merupkan salah satu masjid tertua di NAD, yang gaya arsitekturnya menginspirasi pembangunan Masjid Muslim Pancasila di berbagai daerah di Nusantara semasa era Soeharto. Bahkan, masjid tertua dan terkenal di Demak pun mencontoh arsitektur Benteng Masjid Indragiri. "Masjid berusia ratusan tahun ini, tak hanya bernilai dari segi arsitekturnya, tetapi juga kualitas bangunan. Bahkan, menurut ahli akustik, bentuk bangunan masjid yang bergaya joglo tiga tingkat itu, juga memperhitungkan distribusi suara tanpa bantuan teknologi. Generasi muda sekarang dan ke depan mestinya menjadikan ini pelajaran dan inspirasi," papar Bupati. (Yurnaldi)
Sumber: http://travel.kompas.com