Banjarmasin, Kalsel - Menyusul liburan sekolah sejumlah objek wisata alam termasuk wisata kuliner makan lesehan ‘Tambak Bincau‘ di Kabupaten Banjar, Martapura, Kalimantan Selatan (Kalsel) ramai pengunjungnya. Sejumlah tempat makan lesehan tambak Bincau itu dipenuhi pengunjung dengan rombongan keluarga dan anak muda-mudi yang datang dari berbagai penjuru sudut kota setempat dan beberapa daerah di Kalsel.
Sedikitnya 20-an tempat makan lesehan yang terdapat di Desa Bincau, Kabupaten Banjar, itu dan lengkap dengan fasilitasnya seperti tempat bermain, kolam renang bagi anak-anak, kamar ganti, dan WC termasuk tempat shalat. Tambak Bincau di Kabupaten Banjar adalah salah satu objek wisata kuliner yang sudah terkenal tidak saja daerah setempat namun juga daerah provinsi tetangga seperti Kalteng dan Kaltim.
Selain dikenal sangat indah karena alamnya asri jauh dari permukiman penduduk, sehingga pengunjung yang pernah ke sana dipastikan akan mengulanginya. Pemandangannya yang indah berada dihamparan sawah dan kawasan perkebunan penduduk, sedangkan angin selalu bertiup dari kejauhan utara pegunungan Maratus sehingga dapat terasa sejuk. Jarak tempuhnya sekitar 45 kilometer utara Banjarmasin dan bila menggunakan angkutan mobil roda empat dengan jalan santai sekitar 1,5 jam sudah sampai ketujuan.
Tambak Bincau selain dekat dengan Kota Martapura (kota berintan) dan masih dalam kawasan ‘Sekumpul‘ (sekitar 3,5 km) dari makam tuan guru besar yang mulia Alm. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau lebih dikenal dengan ‘Tuan Guru Ijai‘. Jadi sambil berwisata kuliner dengan makan lesehan sekeluarga di tambak Bincau dan bagi kaum muslim juga bisa berwisata religius dengan ziarah ke makam beliau serta salat di musala atau masjid sekitar pengajian untuk sejenak melepas lelah.
"Tambak Bincau wajar selalu penuh dan ramai apalagi airnya sangat bersih mengaliri sejumlah tambak yang berasal dari air sungai irigasi riam kanan Ir. Muhammad Noor," kata Baderiansyah salah satu orang pengunjung asal Sei Danau, Kabupaten Tanah Bumbu membawa 15 orang keluarga termasuk anak saudaranya di Banjarmasin. Menurutnya berkunjung ke sini karena anak-anak liburan sekolah dan bersama keluarga untuk penyegaran serta makan lesehan di Tambak Bincau menikmati ikan bakar segar seperti patin, nila, mas, dan ikan bandeng.
Semua masakan tampaknya telah tersedia dan sesuai selera, selain ikan bakar juga ada ikan gorengan dan pepesan, sedangkan sayurannya juga banyak seperti sayur manis, keladi, lalapan urap. “Harga cukup terjangkau seperti ikan bakar dan gorengan semua sudah siap santap dengan harga rata-rata Rp45.000/kg, sayuran 2.500 per buah, nasi Rp5.000/rantang kecil sedangkan minuman tergantung jenis pesanan seperti air teh Rp1.000/gelas,” katanya.
Menurut Amang (50) bagian pelayan makan lesehan Tambak Bincau ‘Kayu Tangi‘ mengatakan, pengunjung makan lesehan meningkat dratis, semua bilik (tempat makan) mendakati 100 buah itu penuh dan semua ruangan tempat ruas jalan sangat ramai hal itu berkaitan dengan liburan sekolah. Pada hari biasa atau sebelum liburan pengunjung tidak seperti ini, hanya menghabiskan pesanan ikan segar siap santap 200-300 kilogram per hari namun sekarang lebih dari 0,5 ton, sekalipun demikian persediaan masih banyak apalagi sejumlah tambak siap panen.
Sejumlah tempat makan di Tambak Bincau lainnya seperti lesehan Wahyu, Nurul Hudha dan lesehan Hidayah tampaknya juga penuh sesak antrean mobil roda empat dan roda dua diparkiran sisi kiri dan badan jalan sepanjang aliran sungai riam kanan itu. Menurut petugas parkir di tempat tersebut, pada hari Minggu sedikitnya 500 buah kendaraan bermotor yang keluar masuk tempat makan lesehan tambak Bincau, sedangkan sebelumnya pada hari libur biasa hanya kisaran 200- 250 buah. (Ant/OL-01)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com 1 Juli 2009