Belitung, Babel - Walau hujan mengguyur dengan lebatnya, namun masyarakat Selat Nasik tetap antusias mengikuti puncak acara Maras Taun Selat Nasik, Minggu (19/4). Tenda-tenda yang disiapkan panitia menjadi tempat berteduh sementara warga dari siraman air hujan. Tumpukan lepat (makanan dari beras merah) kecil yang disiapkan di atas meja besar di tengah pelataran Maras Taun terpaksa harus ditutup terpal, sementara sajian makan siang dengan cepat dipindahkan ke tempat lain yang terlindung dari hujan.
Sekitar satu jam kemudian, hujan pun reda. Segenap warga, tua, muda hingga anak-anak, riuh rendah berebut lepat yang disiapkan di lapangan Maras Taun. Tak sampai 10 menit, ribuan lepat langsung ludes.
Wakil Bupati Belitung Sahani Saleh dan Staf Ahli Gubernur Provinsi Bangka Belitung (Babel) Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Haryono Moelyo, berbaur di tengah warga untukmembagikan lepat gede yang sudah dipotong-potong kepada warga. Pembagian lepat itu sebagai simbol seorang pemimpin yang mengayomi warganya. Rebutan lepat pada puncak acara Maras Taun Selat Nasik sebagai simbol kegembiraan warga dan syukur setelah panen padi, juga tanda syukur nelayan yang kembali akan turun melaut setelah cuaca mulai bersahabat.
Rangkaian kegiatan Maras Taun Selat Nasik tahun ini dilaksanakan dari tanggal 14 hingga 19 Arpril 2009. Berbagai acara digelar, mulai dari kesenian tradisional Belitung hingga lomba mancing yang diikuti warga dengan antusias. Camat Selat Nasik Warsito, berharap, Maras Taun yang telah menjadi agenda tahunan Provinsi Babel ini, tidak hanya dilaksanakan tiap tahun, namun terus ditingkatkan untuk menarik minat kunjungan wisawatan lokal maupun mancanegara. (ted)
Sumber: http://www.bangkapos.com 21 April 2009