Ngabang, Kalbar - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Landak, Markus Amid mengatakan sejumlah rumah adat dayak di Landak sangat potensi menjadi tempat wisata sehingga perlu diperhatikan.
"Tahun ini merupakan `Visit Kalimantan Barat` atau Tahun Kunjungan Wisata Kalbar. Pemerintah Landak melalui instansi terkait diminta bisa mempromosikan potensi wisata yang ada, potensi alam seperti air terjun, rumah adapt, dan rumah tua mestinya dipelihara jangan dibiarkan mubazir," ungkap Markus di Ngabang, Kabupaten Landak, Kalbar, Sabtu.
Legislator asal Dapil Landak V (Kuala Behe dan Air Besar) ini juga berharap sejumlah rumah adat dayak yang ada di Kabupaten Landak itu diperhatikan, dan jangan dibiarkan terlantar seperti rumah adat di Kota Ngabang yang kondisinya sangat memprihatinkan karena banyaknya semak dan tidak terawat.
"Padahal rumah adat di Ngabang ini lokasinya sangat strategis dan tidak jauh, jika dikelola di dalamnya bisa dijual pernak pernik atau aksesoris dengan motif kebudayaan Landak," ujar Markus.
Karena, lanjut pria yang sudah duduk tiga periode di DPRD Landak itu, ia pernah mendengar ada beberapa orang luar negeri atau manca negara yang datang di lokasi ingin melihat dari dekat rumah adat, tapi terpaksa tidak bisa melihat dengan baik.
"Kita berharap rumah adat bisa diusulkan anggaran untuk perawatan atau pemeliharaanya," ujar Markus.
Kemudian, selain rumah adat, rumah-rumah tua di kampung raja juga bisa dijadikan aset wisata karena keunikannya. Ini perlu dipertahankan jangan sampai hilang, sehingga instansi terkait bisa melakukan pemeliharaan terhadap aset bangunan tersebut.
Sumber: http://www.tribunkaltim.co.id