Pangkalpinang - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berharap ada penerbangan langsung dari luar negeri ke Pangkalpinang. Hal itu diharapkan dapat memajukan sektor pariwisata Bangka Belitung sekaligus menyambut Visit Babel Archie 2010.
Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana Ali di Pangkalpinang, Senin (21/4), menegaskan sudah membicarakan pembukaan rute tersebut dengan beberapa perusahaan penerbangan dan menunggu realisasinya. Rute internasional yang diharapkan antara lain dari Singapura dan Malaysia.
”Kami telah membicarakan rencana pembukaan rute penerbangan langsung itu, dalam ikatan kerja sama Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) dan kerja sama segitiga pertumbuhan Indonesia, Malaysia, Thailand (IMT-GT) serta segitiga pertumbuhan Indonesia, Malaysia, Singapura (IMS-GT),” ujar Gubernur.
Penerbangan langsung itu dia yakini cukup prospektif mengingat banyak pebisnis dari Bangka yang juga membuka usaha di Singapura dan Malaysia. Begitu juga wisatawan dari kedua negara banyak berkunjung ke Bangka untuk menikmati keindahan alam serta mengunjungi sanak famili di Bangka Belitung.
Sektor kesehatan
Bidang lain yang juga menjadi dasar bagi pengguna jasa penerbangan adalah sektor kesehatan dengan banyaknya orang kaya Bangka yang berobat ke Malaysia atau Singapura.
”Kami juga tengah membangun beberapa rumah sakit internasional. Tujuannya juga menarik minat wisatawan, berwisata sekaligus memeriksakan kesehatannya,” ujar Eko.
Infrastruktur bandara di Bangka juga memungkinkan masuknya pesawat dari dua negara tersebut. Dengan panjang landasan yang akan mencapai 2.250 meter, cukup bagi pesawat Boeing 737-200.
Eko menyatakan, rencana pembukaan penerbangan langsung ke luar negeri terus diupayakan dengan melobi maskapai penerbangan dalam dan luar negeri.
Ia berharap kerja sama DMDI, IMT-GT, dan IMS-GT bisa mendorong terbukanya jalur penerbangan ke Bangka.
Kursi terisi untuk penerbangan dari Jakarta ke Bangka pada saat sepi mencapai 70 persen, sedangkan saat puncak 85 persen, bahkan sering kali dilakukan penerbangan ekstra.
Sumber: www.kompas.com (22 April 2008)
