Tapanuli Tengah - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dilaporkan belum mampu mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dibebankan sebesar Rp 176.000.000,00 pada tahun anggaran 2007 lalu. Dinas ini hanya mampu meraih PAD Rp 113.000.000,00 atau hanya sekitar 63 % dari total target yang dibebankan.
Menurut Kepala Dinas Parwisata Tapteng Panahatan Hutabarat, kegagalan tersebut karena kurangnya kesadaran para pelaku usaha pariwisata untuk memenuhi kewajiban membayar retribusi yang dibebankan kepada mereka.
“Selain itu, lesunya ekonomi sekarang ini juga menjadi penyebab kegagalan memperoleh PAD sesuai yang telah ditergetkan,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (29/2) sembari menambahkan bahwa pada TA 2008 ini, Dinas Pariwisata masih mematronkan target PAD yang sama sebesar Rp176.000.000,00.
Lebih lanjut disampaikan Panahatan, melihat potensi Pariwisata yang ada di Tapteng seperti Pariwisata Bahari (Laut/Pantai), Sungai, Danau, Sejarah, sangat memungkinkan bagi pihaknya untuk meraih pemasukan PAD lebih besar lagi dari target yang dibebankan selama ini.
“Namun, dengan satu catatan pemerintah, baik itu melalui pihaknya atau instansi pendukung lainnya, melakukan sentuhan – sentuhan pembangunan terhadap seluruh objek wisata yang ada di daerah ini ataupun terhadap sebahagian yang dianggap vital atau ramai dikunjungi pengunjung,” bebernya.
Dan jika itu dapat diwujudkan kata mantan Kepala Bappeda Tapteng ini, niscaya pemasukan PAD akan semakin besar, selain itu akan memberikan multiplier effect (berdampak luas) bagi masyarakat seperti peningkatan kesejahteraan pedagang yang memanfaatkan fasilitas objek wisata tersebut.
“Tetapi, semua program tersebut masih sulit untuk diwujudkan pada tahun ini. Sebab, anggaran yang dimiliki Pemkab Tapteng sangat terbatas untuk dapat merealisasikan seluruhnya terutama terhadap pembangunan fasilitas wisata tersebut,” katanya.
Sebelumnya, salah seorang angggota DPRD Tapteng Noerman mengatakan, DPRD Tapteng senantiasa mendukung setiap program yang digulirkan oleh pemerintah, baik itu program yang digulirkan secara global atau secara sendiri – sendiri melalui Dinas masing–masing, asalkan memang tujuan dari program itu dapat menyentuh masyarakat luas.
“Seperti rencana pembangunan pariwisata tersebut. DPRD Tapteng akan selalu berupaya untuk membantu. Tinggal sekarang kepada pemerintah itu sendiri sebagai pelaksana dan pengguna Anggaran,” tandas politisi dari Partai Perhimpunan Indonesia Baru ini.
Sumber: www.hariansib.com (10 Maret 2008)