Bandar Lampung - Tidak lama lagi Provinsi Lampung akan punya menara khatulistiwa sebagai land mark atau ikon provinsi paling selatan pulau Sumatera itu. Menara dengan panjang 50 meter, lebar 11 meter, dan tinggi 30 meter yang dibangun dengan biaya Rp 7,3 miliar itu rencananya akan diresmikan akhir April ini.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Irham Jafar Lan Putra, di Bandarlampung, Sabtu (12/4), keberadaan Menara Siger, demikian nama menara itu nantinya, diharapkan dapat menumbuhkan kebanggaan bagi masyarakat Lampung. "Lampung harus memiliki penanda dan ciri khas monumen seperti telah dikenal di daerah lain, di antaranya Palembang di Sumatera Selatan dengan Jembatan Ampera, atau Monumen Nasional (Monas) di Jakarta," katanya.
Di menara itu nantinya setiap kabupaten/kota akan menempatkan informasi tentang daerahnya, seperti obyek dan potensi pariwisata, kebudayaan dan potensi investasi lainnya.
Secara fisik, Menara Siger dibangun dengan memperhatikan ciri khas Lampung, seperti di sekitar tugu dibangun ruang-ruang yang menampilkan khasanah budaya daerah serta sarana-prasarana pariwisata lainnya. Sebagai tugu yang berada tepat di lintang 0 derajad atau tepat di garis khatulistiwa, di menara itu juga akan dilengkapi dengan tulisan penanda: "Anda Berada di Titik Nol Pulau Sumatera".
Mengenai lokasinya, Menara Siger yang berwarna emas itu dibangun di kawasan bukit yang berada di sebelah kiri (timur) pintu masuk Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Di puncak menara akan dilengkapi ruangan tempat wisatawan melihat Pelabuhan Bakauheni serta keindahan panorama laut dan alam sekitarnya.
Pembangunan Menara Siger menggunakan dana sekitar Rp7,3 miliar itu, sempat menjadi polemik dan kontroversi, baik di kalangan masyarakat, politisi dan Akan tetapi, Gubernur Lampung Sjachroedin ZP terus melaksanakannya, mengingat konsep tersebut tercetus jauh hari sebelum dirinya menjadi kepala daerah.
"Saya menyampaikan gagasan tersebut kepada Pak Anshori Djausal, pengajar di Fakultas Teknik Unila yang juga pemerhati masalah kebudayaan daerah Lampung yang kemudian merancangnya," kata dia, dalam beberapa kesempatan.
Sumber: www.kompas.com (15 Apeil 2008)