Jakarta - Malaysia mengangkat lima tema untuk sektor pariwisata. Kelima tema tersebut adalah olahraga, spa, keluarga, alam, dan belanja. Wisatawan asal Indonesia dibidik untuk wisata belanja.
"Untuk menumbuhkan shopping, kami akan membuat tiga premium outlet shop di Johor, Sepang, dan Penang," kata Direktur Pemasaran Bagian Asia Tenggara Pariwisata Malaysia Musa Yusof pada acara "Pertemuan Agensi Pelancongan dan Pengusaha Hotel Malaysia-Indonesia" di Gran Melia Hotel Jakarta, Selasa (15/3/2011). Ada 300 barang impor yang akan meramaikan destinasi belanja yang mengusung konsep toko bebas bea (duty free). Selain itu, untuk menarik wisatawan, pihaknya merencanakan event shopping, antara lain KL GP Sale, Mega Sale, dan Malaysia Year End Sale.
Sementara itu, untuk wisata keluarga, Malaysia akan membuka tempat rekreasi baru, yaitu Legoland, pada 2013. Legoland di Malaysia akan menjadi yang pertama di Asia dan yang keenam di dunia. Untuk produk wisata lainnya yang gencar dipromosikan adalah wisata pendidikan (education tourism), cruise, dan wisata kesehatan (health tourism). Wisata pendidikan dan wisata kesehatan merupakan produk yang juga digemari wisatawan asal Indonesia.
"Medical tourism keunggulan kami adalah komunikasi yang mudah karena bisa bahasa Inggris maupun kesamaan bahasa dengan Indonesia. Juga kualitas dan keamanan sistem dan paket yang aktraktif dan terjangkau," kata Musa. Selain itu, fasilitas rumah sakit juga menggunakan teknologi terkini. Pasar terbesar untuk wisata kesehatan adalah Indonesia, Brunei, Jepang, dan Eropa. "50 persen dari orang Indonesia," ungkapnya.
Sementara itu, Chief Executive Officer Malaysia Healthcare Travel Council Mary Wong Lai Lin mengungkapkan ,di Malaysia terdapat sekitar 30 rumah sakit yang melayani orang Indonesia. Sebagian besar wisatawan asal Indonesia melakukan perawatan kesehatan di rumah sakit di Kuala Lumpur dan Penang.
Mary menuturkan, kekuatan promosi wisata kesehatan untuk orang Indonesia mulanya hanya dari mulut ke mulut. Karena itu, tahun 2011 pihaknya berencana fokus untuk promosi wisata kesehatan di Indonesia. Sedangkan wisata pendidikan juga menjadi jualan pariwisata Malaysia. Di tahun 2009 tercatat mahasiswa asing yang belajar di Malaysia mencapai 80.000 orang.
Sumber: http://travel.kompas.com