Semarang - Dengan alasan tidak nyaman , pelacur di lingkungan lokalisasi Argorejo Semarang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Lokalisasi Sunan Kuning mengeluhkan kualitas dan kuantitas kondom subsidi pemerintah.
Kondom subsidi yang dibagikan kepada pelacur secara gratis itu dinilai kurang nyaman dikapai karena terlalu tebal dan tanpa pelicin. Keluhan kondom subsidi itu selain dilontarkan para pelacur juga dikeluhkan para lelaki pelanggannya.
“Anak asuh lebih memilih membeli kondom komersial, daripada menggunakan kondom gratis pemberian Dinas Kesehatan tersebut,” ujar Ketua Pengurus Resosialisasi Argorejo, Suwandi Eko Putranto.
Dia menjelaskan, dari sekitar 750 anak asuh, setiap bulan pihaknya mendapat jatah tiga bungkus besar kondom. Masing-masing bungkus itu, berisi sekitar seribu unit. Jika diasumsikan setiap pelacur melayani tamu sekurangnya dua kali dalam masa kerja selama 20 hari, jumlah yang iberikan tersebut sangat tidak mencukupi.
Meski demikian, pihaknya terus melakukan penyuluhan penggunaan kondom saat berhubungan intim,ujar Suwandi. Kampanye penggunaan kondom tersebut merupakan tindakan preventif untuk menekan laju penularan IMS (Infeksi Menular Seksual).
’’Kami sedang menggalakkan program PTMS (Pencegahan HIV melalui transmisi seksual) bekerja sama dengan Dinkes (Dinas Kesehatan) Kota. Terlebih di tahun ini, kami menjadi percontohan untuk tingkat nasional penggunaan kondom 100 persen,’’ tambah Suwandi.
Menurut Suwandi, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada orang tua asuh agar mengingatkan anak asuhnya untuk selalu menggunakan kondom saat berhubungan intim dengan para tamunya. Diakuinya, hingga saat ini masih banyak orang tua asuh yang kurang peduli dan paham betul, mengenai arti penting kondom untuk mencegah penyakit seksual menular.
Sementara itu Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Langsung Dinkes Kota Semarang, Tri Susilo Hadi, menyatakan, pihaknya hanya menyalurkan kondom subsidi bantuan dari Departemen Kesehatan RI. Terkait cocok tidaknya, digunakan atau tidak atau bahkan masih membeli kondom komersial, pihaknya tidak terlalu merisaukannya.’’Yang pasti, kami terus melakukan imbuan, agar menggunakan kondom saat berhubungan demi mengurangi resiko terkena penyakit menular seksual bahkan AIDS,” katanya. (suatmadji/sir)
Sumber: http://www.poskota.co.id