Senandung Alam di Mulia Penyak

Pangkalpinang - Pernah datang ke Pantai Mulia Penyak? Tak banyak yang mengetahui Keindahan dibalik pantai Mulia Penyak, Desa Penyak Kabupaten Bangka Tengah. Sepintas mata memandang, hanya rerumputan atau ilalang berdayut-dayutan yang senantiasa memanggil para pengunjung untuk menjamahnya. Bagi para pengunjung, pantai yang murni masih alami ini menawarkan suguhan refleksi rohani yang dapat menyegarkan jiwa.

Nyanyian nyiur melambai yang merdu seolah menyanjung-sanjung pengunjung untuk barang sejenak bersantai disini. Menikmati olah vokal sang penguasa keindahan yang terbentuk secara natural di Pantai Mulia Penyak.

Pantai ini merupakan pantai yang menjadi kebanggaan masyarakat Penyak. Selain memang pantai ini memiliki keindahan pemandangan alam laut yang menawan juga diiringi dengan keramahan masyarakat yang penuh dengan santun sapa nan kelembutan.

Bagi para pengunjung yang ingin berkunjung ke pantai ini. Tidak perlu bersusah payah untuk mencapai pantai yang terletak disepanjang jalan Desa Penyak ini. Hanya dengan menempuh perjalanan kurang lebih 35 menit dari pusat Kota Pangkalpinang, maka para pengunjung akan langsung disambut dengan keindahan yang menawan dari pantai yang terkenal dengan kelembutan pasir pantainya ini.

Sar, seorang warga Desa Penyak kepada harian ini beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa pantai ini memang sangat indah dan banyak dikunjungi pengunjung saat hari libur. “Biase e yang dateng tu dari berbagai daerah di sini,” kata Sar yang mengaku semua pengunjung rata-rata ingin bermain diatas pasir pantai yang sangat lembut atau lembab ini.

Menurutnya, pasir pantai akan terasa hangat saat diijak menggunakan telapak kaki, seakan-akan memijat atau mengelitik telapak kaki. “Men kite pijek pasir pantai ini, maka akan terasa hangat yang seolah dapat membuat kaki kite seperti dikelitik atau dipijat sehingga memberikan kesan mempesona tersendiri, bagi para pengunjung,” terang Sar. Lebih lanjut ia berharap pemerintah dapat melakukan pengelolaan yang lebih baik pada pantai menawan ini. (edi yusmanto)

Sumber: www.kompas.com (2 Mei 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts